
Pantau - Ketua Komnas HAM RI Atnike Nova Sigiro mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap warga sipil pendulang emas di Yahukimo, Papua, yang terjadi pada 5–8 April 2025.
Atnike menyatakan bahwa tidak ada alasan yang dapat membenarkan tindakan kekerasan terhadap warga sipil dan menyebut serangan tersebut sebagai pelanggaran hak asasi manusia.
"Komnas HAM kembali mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata (KKB, red) terhadap warga sipil, kali ini terhadap pendulang emas di wilayah Yahukimo, yang tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun," kata Atnike saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (11/4/2025).
Komnas HAM Minta Evaluasi dan Jaminan Keamanan
Komnas HAM mendesak pemerintah untuk melakukan penegakan hukum yang efektif terhadap para pelaku kekerasan.
Selain itu, Komnas HAM meminta agar pemerintah menjamin keselamatan warga sipil dalam menjalankan aktivitas sosial dan ekonomi di Papua.
Evaluasi terhadap faktor-faktor yang berkontribusi pada meningkatnya kekerasan oleh KKB juga menjadi perhatian Komnas HAM.
Atnike juga mengingatkan agar semua pihak menghindari pelabelan atau stigmatisasi terhadap kelompok tertentu yang dapat memperparah konflik dan memicu kekerasan baru.
Pemerintah Kutuk Kekerasan, Siapkan Evakuasi
Atnike mengapresiasi rencana pemerintah untuk memprioritaskan evakuasi warga terdampak sebagaimana dibahas dalam rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh Kemenko Polhukam.
"Mengapresiasi rencana pemerintah sebagaimana hasil rakor (rapat koordinasi) Kemenko Polkam (Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan)," ujar Atnike.
Menko Polhukam Budi Gunawan menyampaikan bahwa rapat koordinasi telah digelar pada Kamis, 10 April 2025, dengan melibatkan sejumlah instansi seperti Kementerian Dalam Negeri, TNI, Polri, BIN, Kominfo, Kemenko PMK, Kantor Staf Presiden, serta PCO.
Dalam pernyataannya, Budi mengatakan, "Pemerintah mengutuk keras kekerasan yang terjadi di Yahukimo, Papua, pada tanggal 5–8 April 2025 yang mengakibatkan tewasnya 11 orang oleh oknum bersenjata di Papua."
Ia menyebut bahwa pelaku melakukan pembunuhan secara sadis dan sporadis tanpa rasa kemanusiaan, sehingga menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat.
"Pemerintah menyampaikan duka yang mendalam, semoga para korban tenang di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga korban yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," tutupnya.
- Penulis :
- Pantau Community











