Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

China Kini Ajak Negara di LCS Kerja Sama: Kami Menentang Negara yang Pakai Otot di Lautan!

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

China Kini Ajak Negara di LCS Kerja Sama: Kami Menentang Negara yang Pakai Otot di Lautan!

Pantau.com - China mengajak beberapa negara di kawasan Laut China Selatan untuk bekerja sama di bidang iklim dan kemaritiman.

"Kita harus menjunjung tinggi multilateralisme untuk bersama-sama menjaga ketertiban di laut. Lautan dan daratan bukanlah ajang berkompetisi," kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat berpidato melalui aplikasi video dalam Simposium Kerja Sama Maritim Global, Rabu (10/11/2021).

Baca juga: Makin Hangat, Menlu China Bakal Temui Pemerintahan Taliban di Qatar

"Kita harus bersama-sama mendukung konektivitas maritim dan perdagangan bebas untuk menjaga stabilitas jalur transportasi dan rantai industri. Kita harus mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya kelautan untuk menghadapi pemanasan global," ujar anggota Dewan Pemerintahan (setingkat menteri koordinator) itu.

Menurut dia, lautan tidak bisa digunakan sebagai alat untuk mencari kekuasaan unilateral secara global. "Kami menentang negara-negara yang menggunakan otot mereka di lautan, membentuk klik tertentu, dan melanggar hak negara lain untuk mempertahankan hegemoni maritim," kata Wang.

Dalam pidato pembukaan simposium, Asisten Menlu Wu Jianghao mengatakan bahwa China telah mempertahankan perdamaian maritim dan tidak pernah memanfaatkan lautan untuk invasi atau ekspansi.

Baca juga: Hubungan Indonesia dan China Makin Erat dan Mesra, Kini Dibentuk Aliansi 'Indonesia-China Industry-University Research'

"Kami meminta pasukan di luar wilayah Laut China Selatan menghormati keinginan negara-negara di kawasan daripada secara sewenang-wenang melanggar kedaulatan dan keamanan negara-negara kawasan, menimbulkan masalah, menciptakan perselisihan, atau mengganggu perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan," ujarnya.

Simposium yang digelar di Sanya, Provinsi Hainan, itu diikuti sekitar 800 perwakilan dari 30 negara, termasuk Indonesia.

rn
Penulis :
Noor Pratiwi