
Pantau.com - Upaya pencarian dan penyelamatan kecelakaan China Eastern Airlines (600115.SS) memasuki hari keempat dan berfokus pada pencarian black box kedua, sedangkan yang pertama, sedang diinvestigasi dan dianalisis di Beijing.
Tim evakuasi telah menjelajahi pegunungan yang tertutup oleh hutan di wilayah Guangxi, China Selatan, untuk mencari korban penerbangan MU5735 yang jatuh pada hari Senin, 21 Maret 2022. Sejauh ini, tidak ada korban selamat yang ditemukan dalam tragedi yang mengguncang negara itu.
Jet tersebut sedang dalam perjalanan dari kota barat daya Kunming ke Guangzhou ketika jatuh dari ketinggian pada saat pesawat itu seharusnya mulai mendarat ke tujuan.
Tim penyelamat menemukan satu dari dua black box pada hari Rabu, 23 Maret 2022. Perangkat rekaman suara kokpit pesawat, telah dikirim ke Beijing. Diperlukan waktu 10 hingga 15 hari untuk sampai pada analisis awal, dan lebih lama lagi sebelum kesimpulan akhir dapat disajikan dalam sebuah laporan, menurut media pemerintah China.
"Prioritas pekerjaan kami masih dalam pencarian dan penyelamatan," kata Zhu Tao, kepala keselamatan penerbangan di Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC), pada hari Kamis, 24 Maret 2022.
Investigasi dipimpin oleh China, tetapi Amerika Serikat diundang untuk mengambil bagian karena Boeing 737-800 dirancang dan diproduksi di sana.
“Saat memasuki tahap investigasi kecelakaan, kami akan mengundang pihak terkait untuk berpartisipasi dalam investigasi kecelakaan sesuai peraturan terkait,” kata Zhu.
Menteri Transportasi Amerika Serikat, Pete Buttigieg, mengatakan pada hari Rabu, 23 Maret 2022, bahwa pihak berwenang China telah mengundang Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) untuk mengambil bagian dalam investigasi, menambahkan bahwa ia sangat terdorong oleh undangan tersebut.
Meskipun demikian, NTSB mengatakan belum menentukan apakah tim investigasi mereka akan berangkat ke China, sehubungan dengan persyaratan visa dan karantina yang rumit.
Lebih dari 200 anggota keluarga dari 132 orang di dalam penerbangan nahas itu telah mengunjungi lokasi kecelakaan dengan putus asa.
Puing-puing dari pesawat jet termasuk bilah mesin, penstabil ekor horizontal, dan sisa-sisa sayap lainnya terkonsentrasi dalam jarak 30 meter (90 kaki) dari titik tumbukan utama, yang sedalam 20 meter (60 kaki).
Sebuah fragmen sepanjang 1,3 meter yang diduga berasal dari pesawat ditemukan sekitar 10 km, mendorong tim evakuasi untuk memperluas area pencariannya.
Beberapa potongan-potongan manusia dan barang-barang pribadi penumpang juga telah ditemukan.
Saat hujan mereda pada hari Jumat, 25 Maret 2022, pekerja darurat memperbarui pencarian mereka untuk para korban dan perekam data penerbangan.
Menurut website pelacakan penerbangan FlightRadar24, pesawat itu sempat tampak menarik diri dari menukiknya, sebelum jatuh lagi ke lereng berhutan lebat di Guangxi.
Pihak berwenang mengatakan pilot tidak menanggapi panggilan berulang kali dari pengontrol lalu lintas udara selama jatuhnya dengan kecepatan tinggi.
Masih terlalu dini untuk menentukan penyebab kecelakaan, yang biasanya merupakan kombinasi dari beberapa faktor, menurut para ahli, melansir Reuters.
Baca juga: Potongan Tubuh Penumpang China Eastern Airlines Akhirnya Ditemukan
- Penulis :
- St Fatiha Sakinah Ramadhani