
Pantau.com - Perintah untuk melakukan tes COVID-19 massal di distrik terbesar Beijing mendorong penduduk di ibu kota China untuk melakukan panic buying dan menimbun bahan makanan. Penduduk khawatir lockdown akan terjadi seperti di Shanghai, yang kini memasuki minggu keempat isolasi.
Beijing telah memperingatkan bahwa virus itu telah "diam-diam" menyebar selama sekitar seminggu sebelum terdeteksi. Oleh sebab itu, pihak berwenang di Chaoyang, rumah bagi 3,45 juta orang, pada Minggu (24/4) malam, memerintahkan mereka yang tinggal di sana untuk melakukan tes tiga kali sehari minggu ini.
Mengetahui bagaimana penduduk Shanghai berjuang untuk mendapatkan makanan dan kebutuhan pokok lainnya saat lockdown, penduduk di Beijing memadati toko dan platform online untuk membeli sayuran, daging segar, mie instan, dan kertas toilet.
Seorang warga Chaoyang berusia 63 tahun bermarga Di, membeli dua kantong sayuran, yang ia katakan cukup untuk 8-10 hari untuk berjaga-jaga jika lockdown diperintahkan.
"Shanghai adalah pelajaran," katanya, menambahkan bahwa dia tidak percaya Beijing akan mengalami nasib yang sama.
Kini penduduk di Shanghai mulai kehabisan bahan makanan setelah menjalani masa lockdown yang kini memasuki minggu keempat. Hal ini karena angka kasus harian di Shanghai mencapai 20 ribu kasus per hari.
- Penulis :
- St Fatiha Sakinah Ramadhani