
Pantau.com - China melaporkan terdapat 51 kasus kematian baru akibat COVID-19 pada Minggu (24/4), angka ini naik dari 39 hari sebelumnya, kata pemerintah setempat pada Senin (25/4).
Shanghai saat ini sedang berjuang melawan wabah COVID-19 terbesar yang pernah ada di China.
Mengutip dari Reuters, Shanghai juga mencatat 16.983 kasus virus COVID-19 tanpa gejala, angka ini turun dari sebelumnya yang mencapai 19.657. Sedangkan untuk jumlah infeksi bergejala yang dikonfirmasi mencapai 2.472, naik dari 1.401 pada hari sebelumnya.
Otoritas Shanghai telah mendirikan pagar di luar bangunan tempat tinggal penduduk. Penguncian ini memicu kemarahan publik, karena telah memaksa sebagian besar dari 25 juta orang di kota itu untuk tetap berada di dalam ruangan.
Gambar pekerja berpakaian hazmat putih yang menutup pintu masuk blok perumahan dan menutup seluruh jalan dengan pagar hijau setinggi sekitar dua meter, menjadi viral di media sosial. Gambar tersebut memicu pertanyaan dan keluhan dari warga.
Seorang pengguna di platform media sosial Weibo mengatakan "Ini sangat tidak menghormati hak orang-orang di dalam, menggunakan penghalang logam untuk mengurung mereka seperti hewan peliharaan."
Sebuah video menunjukkan penduduk berteriak dari balkon terhadap pekerja yang mencoba memasang pagar, pekerja tersebut akhirnya mengalah dan mengambilnya.
Video lain yang tersebar bahkan memperlihatkan orang-orang yang mencoba merobohkan pagar.
Banyak pagar didirikan di sekitar kompleks yang ditunjuk sebagai 'area tertutup', bangunan di mana setidaknya satu orang dinyatakan positif COVID-19, yang berarti penduduk dilarang meninggalkan rumah mereka.
Tidak jelas apa yang mendorong pihak berwenang untuk mengurung warga dengan pagar. Pemberitahuan tertanggal Sabtu dari satu otoritas lokal yang dibagikan secara online, mengatakan pihaknya memberlakukan 'karantina keras' di beberapa daerah.
Sumber: Reuters
- Penulis :
- St Fatiha Sakinah Ramadhani