Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Tiga Negara Lain Laporkan Kasus Cacar Monyet Pertamanya

Oleh St Fatiha Sakinah Ramadhani
SHARE   :

Tiga Negara Lain Laporkan Kasus Cacar Monyet Pertamanya
Pantau.com - Uni Emirat Arab (UEA), Republik Ceko dan Slovenia melaporkan kasus cacar monyet pertama mereka pada hari Selasa (24/5/2022) waktu setempat, bergabung dengan 18 negara lain yang mendeteksi virus itu di luar basis Afrika.

Jumlah negara yang mencatat kasus itu diperkirakan masih akan meningkat. Tetapi para ahli mengatakan risiko keseluruhan untuk populasi umum tetap rendah.

Wabah virus ini telah ditemukan di Eropa, Australia dan Amerika.

Gejalanya yang sering ditemukan adalah demam dan ruam.

Di UEA, dinas kesehatan mengumumkan sebuah kasus telah terdeteksi pada seorang pelancong yang baru-baru ini mengunjungi Afrika barat dan sekarang menerima perawatan medis.

Pihak berwenang di sana mengatakan mereka sepenuhnya siap untuk menangani wabah apa pun, menambahkan bahwa protokol pengawasan awal untuk mendeteksi penyakit juga sudah ada.

World Health Organization (WHO) mengatakan virus tersebut dapat diatasi dengan respons yang tepat.

Direktur WHO untuk Kesiapsiagaan Bahaya Menular Global, Sylvie Briand, mengatakan pada sebuah konferensi pada hari Selasa (24/5/2022) bahwa "Kami mendorong Anda semua untuk meningkatkan pengawasan cacar monyet untuk melihat di mana tingkat penularan dan memahami ke mana arahnya. Wabah mungkin tidak normal tetapi tetap dapat dikendalikan."

Di luar Afrika, sekarang terdapat 237 kasus yang dikonfirmasi dan diduga cacar monyet. Otoritas kesehatan di seluruh dunia telah mengumumkan rencana untuk menahan virus tersebut.

Jerman mengatakan telah memesan hingga 40.000 dosis vaksin Imvanex untuk disiapkan jika wabah memburuk. Vaksin Imvanex yang digunakan untuk mengobati cacar biasa ini juga efektif melawan cacar monyet.

Menerima vaksin cacar adalah bagian dari upaya global untuk memberantas penyakit harus memiliki kekebalan yang ada, kata pejabat kesehatan Jerman.

Tetapi mereka menambahkan bahwa cara pengobatan lama memiliki  banyak efek samping, sehingga tidak cocok untuk memerangi cacar monyet saat ini.

Prancis yang telah mendeteksi tiga kasus, mengumumkan kampanye vaksinasi yang ditargetkan pada orang dewasa yang baru saja terpapar.

Pihak berwenang di sana merekomendasikan agar vaksin diberikan dalam waktu empat hari setelah terpapar, dan hingga 14 hari setelahnya jika perlu.

Di Inggris, para pejabat mengumumkan pada hari Selasa (24/5/2022) bahwa 14 kasus virus telah terdeteksi, sehingga jumlah total kasus di Inggris menjadi 71.

Cacar monyet biasanya dikaitkan dengan perjalanan ke Afrika Tengah atau Barat, tetapi beberapa kasus yang terjadi di luar negara-negara ini tidak memiliki kaitan dengan perjalanan ke Afrika.

Virus tersebut tidak menyebar dengan mudah di antara orang-orang, tetapi dapat menyebar melalui:

  • Menyentuh pakaian, tempat tidur atau handuk yang digunakan oleh seseorang dengan ruam cacar monyet

  • Menyentuh lepuh atau koreng pada kulit orang yang terinfeksi cacar monyet

  • Batuk atau bersin orang yang terkena ruam cacar monyet


Jika Anda terinfeksi cacar monyet, biasanya diperlukan waktu antara lima hingga 21 hari untuk gejala pertama muncul.

Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, kedinginan, dan kelelahan.

Ruam dapat berkembang, seringkali dimulai pada wajah, kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruamnya berubah dan melewati tahapan yang berbeda, seperti cacar air  sebelum akhirnya membentuk keropeng, yang kemudian rontok, demikian dilansir dari BBC, Rabu (25/5/2022).
Penulis :
St Fatiha Sakinah Ramadhani