Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Palestina Sebut Israel Sengaja Tembak Mati Jurnalis Al Jazeera, Dibantah Pemerintah Yahudi

Oleh St Fatiha Sakinah Ramadhani
SHARE   :

Palestina Sebut Israel Sengaja Tembak Mati Jurnalis Al Jazeera, Dibantah Pemerintah Yahudi
Pantau.com - Investigasi Palestina telah menyimpulkan bahwa jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Aqla, sengaja ditembak mati oleh seorang tentara Israel.

Jaksa agung Palestina mengatakan "satu-satunya penembakan adalah oleh pasukan pendudukan, dengan tujuan membunuh".

Menteri pertahanan Israel menolak laporan itu, menyebutnya sebagai "kebohongan terang-terangan".

Tentara Israel sedang melakukan penyelidikannya sendiri, dan mengatakan militan-militan Palestina lah yang mungkin telah menembak Abu Aqla.

Para saksi mata mengatakan tembakan fatal itu ditembakkan oleh pasukan Israel, meskipun Israel membantahnya.

Pihak Israel mengtakan penetapan sumber tembakan belum memungkinkan karena Palestina menolak permintaannya untuk memeriksa peluru yang menewaskan Abu Aqla atau untuk mengadakan penyelidikan bersama.

Israel mengatakan telah mengidentifikasi senjata tentara yang diduga melepaskan tembakan, tetapi tidak dapat memastikan tanpa menganalisis peluru.

Pada konferensi pers di kota Ramallah Tepi Barat, Jaksa Agung Palestina, Akram al-Khatib mengatakan peluru yang membunuh Abu Aqla adalah peluru 5,56mm (0,219 inci) dengan komponen baja yang digunakan oleh pasukan NATO.

Dia mengatakan pihak berwenang Palestina tidak akan menyerahkan peluru itu kepada Israel, dan tidak akan mempublikasikan fotonya. Pejabat Palestina sebelumnya mengaku mereka tidak mempercayai penyelidik Israel.

Abu Aqla, yang mengenakan rompi pelindung dengan tulisan "Pers" di atasnya, serta helm, ditembak di jalan dekat tempat terjadi baku tembak antara pasukan Israel dan militan Palestina. Produsernya, Ali Samoudi, tertembak di bagian belakang tetapi selamat.

Khatib mengatakan penyelidikan Palestina telah menetapkan bahwa seorang tentara Israel menembak langsung ke Abu Aqla, menembak kepalanya ketika dia mencoba melarikan diri.

Dia mengatakan tidak ada insiden baku tembak atau lempar batu di lokasi Abu Aqla, menambahkan bahwa sumber tembakan datang dari arah pasukan Israel.

Tanda tembakan di pohon di sebelah tempat dia ditembak, terfokus dan berdekatan, menunjukkan bahwa penembak menargetkan bagian atas tubuh dengan tujuan membunuh, tambah Khatib.

Namun, Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz menampik temuan Palestina.

Dalam laporan sementara dari penyelidikannya, yang dirilis dua minggu lalu, militer Israel mengatakan bahwa tembakan fatal itu bisa saja berasal dari "tembakan besar-besaran dari orang-orang bersenjata Palestina", atau mungkin dari "beberapa peluru" yang ditembakkan oleh seorang tentara "ke arah seorang teroris yang menembaki kendaraannya".

Militer Israel mengatakan pasukannya telah pergi ke Jenin untuk menangkap "tersangka teroris", menyusul gelombang serangan mematikan terhadap warga Israel oleh warga Palestina, dua di antaranya berasal dari distrik Jenin.

Pada hari Senin, menteri luar negeri Palestina mengatakan kasus itu telah dirujuk ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). ICC memiliki kekuatan untuk menyelidiki dan menuntut tersangka penjahat perang yang tidak diadili di pengadilan masing-masing negara, meskipun Israel tidak mengakui otoritasnya.

Abu Aqla adalah salah satu koresponden yang paling berpengalaman dan dikagumi di kawasan itu. Dia telah melaporkan konflik Israel-Palestina untuk saluran berita Arab Al Jazeera selama dua dekade, demikian dilansir dari BBC, Jumat (27/5/2022).
Penulis :
St Fatiha Sakinah Ramadhani