
Pantau -Masinton trauma dengan mobilisasi yang diduga dibangun oleh Ganjar Pranowo mirip seperti gaya orde baru. Politisi PDIP ini teringat era orde baru saat kejatuhan pemimpin.
"Dulu Golkar ditopang oleh jalur ABG (Abri, Birokrat Golkar). Nah, hari sejarah itu terjadi, ini memobilasi dukungan bukan datang dari bawah dukungan bullshit ini. Gak usah kamuflase, mbok kita jujur," kata Masinton dalam wawancara terbuka di salah satu TV swasta, Senin (6/6/2022).
Upaya mobilisasi sudah masif di berbagai daerah, bukan hanya di Jepara Jawa Tengah.
"Mobilisasi tidak ujuk-ujuk turun dari langit biayanya. Ini upaya prakondisi untuk menggiring pada 1 orang yang udah kebelet, bayangkan hari ini sudah terjadi chaos sesungguhnya dari tatanan pusat hingga desa"katanya.
Anggota DPR RI Komisi XI ini menilai tindakan mengajak orang mendeklarasikan seseorang menjadi Presiden itu merupakan politik praktis.
"Dukung mendukung itu bagian dari politik praktis. Benar memang belum ada calon dari KPU. Berkegiatan seperti itu tidak boleh. Mengajak orang mendeklarasikan orang menjadi presiden itu kan politik praktis. Ada problem disitu," tegasnya lagi.
"Presiden mendowngrade seperti tim sukses, menteri-menteri pengen jadi capres, menteri lainnya jadi timses. Kepala daerah sibuk ingin memobilisasi dukungan capres. pertanyaanya dari pusat hingga desa, apakah ini bekerja utk rakyat? ini harus kita ingatkan" tutup Masinton.
"Presiden mendowngrade seperti tim sukses, menteri-menteri pengen jadi capres, menteri lainnya jadi timses. Kepala daerah sibuk ingin memobilisasi dukungan capres. pertanyaanya dari pusat hingga desa, apakah ini bekerja utk rakyat? ini harus kita ingatkan"
"Dulu Golkar ditopang oleh jalur ABG (Abri, Birokrat Golkar). Nah, hari sejarah itu terjadi, ini memobilasi dukungan bukan datang dari bawah dukungan bullshit ini. Gak usah kamuflase, mbok kita jujur," kata Masinton dalam wawancara terbuka di salah satu TV swasta, Senin (6/6/2022).
Upaya mobilisasi sudah masif di berbagai daerah, bukan hanya di Jepara Jawa Tengah.
"Mobilisasi tidak ujuk-ujuk turun dari langit biayanya. Ini upaya prakondisi untuk menggiring pada 1 orang yang udah kebelet, bayangkan hari ini sudah terjadi chaos sesungguhnya dari tatanan pusat hingga desa"katanya.
Anggota DPR RI Komisi XI ini menilai tindakan mengajak orang mendeklarasikan seseorang menjadi Presiden itu merupakan politik praktis.
"Dukung mendukung itu bagian dari politik praktis. Benar memang belum ada calon dari KPU. Berkegiatan seperti itu tidak boleh. Mengajak orang mendeklarasikan orang menjadi presiden itu kan politik praktis. Ada problem disitu," tegasnya lagi.
"Presiden mendowngrade seperti tim sukses, menteri-menteri pengen jadi capres, menteri lainnya jadi timses. Kepala daerah sibuk ingin memobilisasi dukungan capres. pertanyaanya dari pusat hingga desa, apakah ini bekerja utk rakyat? ini harus kita ingatkan" tutup Masinton.
- Penulis :
- Desi Wahyuni