HOME  ⁄  Internasional

Thailand Berduka, 37 Orang termasuk 23 Anak-anak Tewas Dibantai Mantan Polisi

Oleh Aries Setiawan
SHARE   :

Thailand Berduka, 37 Orang termasuk 23 Anak-anak Tewas Dibantai Mantan Polisi
Pantau - Thailand sedang berduka atas pembantaian di pusat penitipan anak di Provinsi Nong Bua Lam Phu. Sebanyak 37 orang tewas, termasuk 23 anak-anak.

Orang tua berkumpul di luar pusat pada Jumat pagi, menangis dan mencengkeram mainan anak-anak mereka.

Seorang mantan polisi menyerbu gedung itu pada Kamis, menewaskan anak-anak berusia dua tahun saat mereka tidur.

Bendera di seluruh Thailand berkibar setengah tiang saat negara yang hancur bergulat dengan tragedi itu, dilansir BBC, Jumat (7/10/2022).

Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, dan Raja Thailand Maha Vajiralongkorn, bersama dengan Ratu, diharapkan mengunjungi komunitas di provinsi Nong Bua Lamphu pada hari Jumat.

Semalam, peti mati merah muda dan putih yang dihiasi dengan emas, membawa mayat anak-anak, dibawa ke kamar mayat rumah sakit di Udon Thani dan diletakkan dalam barisan.

Petugas penyelamat sebelumnya membawa mayat para korban ke kantor polisi, tempat keluarga korban berkumpul. Kerabat yang putus asa juga menunggu di luar pusat penitipan anak hingga larut malam.

Polisi mengatakan penyerang bersenjata masuk ke gedung tepat setelah waktu makan siang pada hari Kamis, menembak melewati seorang guru dan orang tua di luar.

Saksi mata mengatakan dia pertama kali menembak staf - termasuk seorang guru yang sedang hamil delapan bulan - sebelum memaksa melewati para guru ke sebuah ruangan di mana anak-anak sedang tidur siang.

Pelaku menikam sebagian besar korbannya sebelum melarikan diri.

Kepala Sekolah Nanticha Panchum mengatakan kepada BBC bahwa dia baru saja menyuruh anak-anak untuk tidur siang ketika mendengar suara tembakan.

Biasanya tempat penitipan anak tersebut merawat 92 anak, tetapi karena cuaca buruk dan bus mogok, hanya ada 24 anak di sana pada saat itu. Hanya satu anak yang selamat dari tragedi mengerikan itu, kata Nanticha.

"Ini adalah sesuatu yang tidak pernah saya impikan... Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan selanjutnya. Saya benar-benar tidak bisa memikirkan apa pun saat ini," katanya kepada BBC.

Nanticha mengatakan pelaku merupakan ayah dari anak yang bersekolah di tempat itu. Namun, sudah sebulan ini, anaknya tidak hadir.
Penulis :
Aries Setiawan