
Pantau - Dalam kurun waktu sepekan terakhir, sebanyak 6.364 warga China tewas karena terkena serangan COVID-19 terhitung pada 20-26 Januari 2023.
Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular China (CCDC) yang dikutip dari Antara, Minggu (29/1/2023), data kematian tersebut menurun jika dibandingkan dengan periode 13-19 Januari yang mencapai angka 12.658 kasus.
Dari 6.364 kasus kematian COVID-19, 289 kasus meninggal akibat kegagalan sistem pernapasan dan 6.075 kasus sisanya memiliki penyakit bawaan.
Serangan COVID-19 tiga tahun terakhir telah mengakibatkan sekitar 80 ribu warga China tewas.
Otoritas China menentukan kasus kematian COVID-19 berdasarkan hasil tes positif PCR sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan lembaga internasional lainnya.
Pada Kamis (26/1/2023) tercatat 215.958 orang dirawat di rumah sakit karena COVID, termasuk 26.156 dalam kondisi parah.
Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) pada 25 Desember 2022 memutuskan penghentian publikasi perkembangan data COVID-19. Beberapa negara menanggapi kebijakan tersebut dengan mengambil tindakan pembatasan kedatangan warga China.
WHO memaklumi sikap beberapa negara tersebut dan mendesak China bersikap transparan terkait dengan perkembangan data COVID-19. NHC sebagai otoritas kesehatan China memerintahkan CCDC menyampaikan laporan berkala tentang data perkembangan COVID-19.
Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular China (CCDC) yang dikutip dari Antara, Minggu (29/1/2023), data kematian tersebut menurun jika dibandingkan dengan periode 13-19 Januari yang mencapai angka 12.658 kasus.
Dari 6.364 kasus kematian COVID-19, 289 kasus meninggal akibat kegagalan sistem pernapasan dan 6.075 kasus sisanya memiliki penyakit bawaan.
Serangan COVID-19 tiga tahun terakhir telah mengakibatkan sekitar 80 ribu warga China tewas.
Otoritas China menentukan kasus kematian COVID-19 berdasarkan hasil tes positif PCR sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan lembaga internasional lainnya.
Pada Kamis (26/1/2023) tercatat 215.958 orang dirawat di rumah sakit karena COVID, termasuk 26.156 dalam kondisi parah.
Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) pada 25 Desember 2022 memutuskan penghentian publikasi perkembangan data COVID-19. Beberapa negara menanggapi kebijakan tersebut dengan mengambil tindakan pembatasan kedatangan warga China.
WHO memaklumi sikap beberapa negara tersebut dan mendesak China bersikap transparan terkait dengan perkembangan data COVID-19. NHC sebagai otoritas kesehatan China memerintahkan CCDC menyampaikan laporan berkala tentang data perkembangan COVID-19.
- Penulis :
- Fadly Zikry