Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Nenek Korban Penembakan Nahel Merzouk Minta Tak Pakai Nama Cucunya dalam Kerusuhan di Prancis

Oleh M Abdan Muflih
SHARE   :

Nenek Korban Penembakan Nahel Merzouk Minta Tak Pakai Nama Cucunya dalam Kerusuhan di Prancis
Pantau – Polisi Prancis menangkap lebih dari 700 orang ketika kerusuhan berlanjut untuk malam kelima setelah kematian Nahel Merzouk (17) yang ditembak mati oleh polisi saat berhenti di sebuah perhentian lalu lintas di pinggiran Kota Paris.

Kementerian Dalam Negeri Perancis mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 719 orang ditangkap dan 45 petugas polisi dan polisi militer (gendarme) terluka di Prancis.

Para pejabat telah mengerahkan 45.000 polisi dan gendarme bersama dengan ribuan petugas pemadam kebakaran untuk melindungi dan menjamin ketertiban di negara itu, kata Kementerian Dalam Negeri.

Polisi Prefektur Prancis, bentuk ketiga dari polisi nasional di Paris, telah memberi wewenang kepada para petugas untuk merekam para perusuh dengan drone hingga pukul 6 pagi pada Senin (3/7/2023).

Para pejabat mengatakan bahwa polisi melakukan 375 penggeledahan di sepanjang jalan Champs-Élysées di Paris dan menangkap 37 orang yang membawa senjata. Polisi membagikan gambar-gambar senjata tersebut, termasuk buku-buku jari kuningan (knuckle) dan alat pembakar.

Sedikitnya 577 kendaraan dan 74 bangunan telah dibakar ketika para perusuh menyalakan setidaknya 871 titik api di Paris pada Sabtu malam, demikian laporan The Guardian.

Polisi setempat di wilayah yang mencakup kota Marseilles, Prancis selatan, mengatakan bahwa 71 orang ditangkap pada hari Minggu malam, termasuk banyak penjarah.

Namun, Kementerian Dalam Negeri mencatat bahwa tindakan polisi memungkinkan untuk mengalami malam yang lebih tenang.

Nenek Nahel Merzouk, Nadia, mendesak para perusuh untuk berhenti merusak dan mengatakan bahwa mereka menggunakan kematian cucunya sebagai alasan untuk menyebabkan kerusakan dalam komentarnya kepada BFMTV.

Dalam salah satu insiden paling serius, Walikota L'Haÿ-les-Roses, Vincent Jeanbrun, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para perusuh menabrakkan sebuah mobil yang terbakar ke rumahnya sekitar sembilan mil di sebelah selatan Paris sekitar pukul 01.30 dini hari - melukai istri dan salah satu dari dua anaknya.

Perdana Menteri Prancis, Élisabeth Borne, menyebut serangan terhadap keluarga Jeanbrun "tidak dapat diterima" dan mengatakan bahwa mereka yang bertanggung jawab akan "dituntut dengan ketegasan tertinggi."
Penulis :
M Abdan Muflih