Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

8 Warga Terluka dalam Serangan Penabrakan Mobil di Tel Aviv Israel

Oleh M Abdan Muflih
SHARE   :

8 Warga Terluka dalam Serangan Penabrakan Mobil di Tel Aviv Israel
Pantau – Sedikitnya delapan warga Israel terluka dalam serangan penabrakan mobil di Tel Aviv pada Selasa (4/7/2023), yang diklaim oleh kelompok militan Palestina sebagai balasan atas operasi militer Israel berskala besar yang sedang berlangsung di Tepi Barat.

Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel mengatakan pada Selasa (4/7/2023) bahwa serangannya terhadap target-target di kota Jenin berjalan dengan cepat dan dapat selesai dalam hitungan hari. Para pejabat Palestina mengatakan sepuluh warga telah tewas dalam dua hari sejak operasi militer yang berfokus pada kamp-kamp pengungsi dimulai.

Organisasi militan Hamas mengaku bertanggung jawab atas serangan di Tel Aviv, di mana polisi mengatakan bahwa seorang tersangka yang mengendarai kendaraan di Jalan Pinchas Rosen dengan sengaja menabrak para pejalan kaki yang sedang berdiri di sebuah area komersial, kemudian keluar dari kendaraan dan mulai menikam orang lain dengan benda tajam.

Juru bicara Kepolisian Nasional Israel, Dean Elsdunne, mengatakan kepada i24 News bahwa tempat kejadian serangan itu "menghebohkan" dan bahwa itu bisa menjadi jauh lebih buruk jika tidak ada warga sipil bersenjata di tempat kejadian yang berhasil "menetralisir" tersangka.

Warga sipil "mencegah teroris lari ke lebih banyak gedung, lari ke lebih banyak toko dan melukai lebih banyak warga sipil," kata Elsdunne.

"Kami membutuhkan lebih banyak orang yang terlatih dan memiliki izin untuk membawa senjata api," imbuhnya.

Dari delapan korban luka, tiga di antaranya dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius dengan berbagai luka di Rumah Sakit Beilinson di Tel Aviv, kata para pejabat kepada The Jerusalem Post. Usia mereka tercatat 30, 66, dan 76 tahun.

Pihak berwenang mengatakan, penyelidikan awal mengungkapkan bahwa penyerang yang diidentifikasi oleh badan intelijen Shin Bet sebagai Abed al-Wahab Khalaila, adalah seorang warga Palestina di wilayah Hebron di Tepi Barat dan bertindak sendiri dalam insiden tersebut.

Kelompok militan Palestina, Hamas, mengklaim Khalaila sebagai salah satu anggotanya dan bertanggung jawab atas serangan tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan kepada media.

"Aksi heroik di Tel Aviv merupakan respon pertama terhadap kejahatan Israel terhadap rakyat kami di kamp pengungsi Jenin," ujar juru bicara kelompok tersebut. \"Seperti yang telah dikatakan oleh para pejuang [Palestina] - Israel akan membayar harga atas kejahatannya," sambugnya.

Sebelumnya pada Selasa, para pejabat IDF mengatakan bahwa operasi militer di Jenin berjalan dengan cepat karena para pejabat PBB menyuarakan keprihatinan yang serius terhadap para penduduk.

Kepala Juru Bicara IDF Brigjen. Daniel Hagari mengatakan dalam sebuah pembaruan media bahwa pasukan militer telah memilih banyak target mereka dan telah berhasil menyerang mereka sehingga memungkinkan operasi tersebut dapat berakhir "dalam hitungan hari."

Sekitar 120 "teroris" telah ditangkap, katanya.

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) pada Jumat (30/6/2023), mengatakan bahwa pihaknya "sangat prihatin dengan dampak serangan militer tentara Israel yang sedang berlangsung di kamp pengungsi Jenin yang padat penduduknya dan kerusakan yang ditimbulkan pada infrastruktur."

Operasi terbaru ini menyusul serangan serupa di kamp yang sama dua pekan lalu yang menurut pejabat PBB menyebabkan empat warga Palestina tewas dan 91 lainnya terluka.

Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi pada Sabtu bahwa dua orang Palestina lagi terbunuh oleh pasukan Israel semalam di Jenin, sehingga jumlah korban tewas selama dua hari serangan menjadi 10 orang.

Ribuan warga sipil Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka di kamp pengungsi dan berlindung di tempat lain di Jenin, kata para pemimpin Palestina.
Penulis :
M Abdan Muflih