Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Dampak Pembakaran Al-Qur'an, Sejumlah Negara Muslim Serukan Boikot Swedia

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Dampak Pembakaran Al-Qur'an, Sejumlah Negara Muslim Serukan Boikot Swedia
Foto: Aksi protes pembakaran Al-Qur'an.

Pantau - Dampak diplomatik atas pembakaran Al-Qur'an di Swedia terancam akan meningkat. Kali ini, terdapat seruan dari Muslim di Timur Tengah dan Afrika Utara untuk memboikot produk Swedia.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan memimpin paduan suara kritik dari sejumlah pemerintah Islam atas keputusan untuk mengizinkan protes anti-Islam terus berlanjut.

"Kami pada akhirnya akan mengajari orang Barat yang arogan, bahwa menghina Muslim bukanlah kebebasan berpikir," kata Erdogan, dikutip dari Telegraph India, Sabtu (29/7/2023).

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga menyayangkan tindakan itu terjadi bertepatan dengan hari raya Idul Adha dan akhir ibadah haji.

Mereka menyatakan, tindakan tersebut penuh kebencian dan pengulangan ini tidak dapat diterima dengan alasan apapun.

Awal pekan ini, Masjid Al Azhar yang berbasis di Kairo, Mesir mendesak umat Islam memboikot produk Swedia atas pembakaran Al-Qur'an baru-baru ini.

Al Azhar juga menyerukan boikot serupa terhadap produk Denmark, di tengah dua insiden pembakaran Al-Qur'an minggu ini di Kopenhagen, ibu kota Denmark.

Tidak hanya itu, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Yaman Muhammad Sharif al-Mutahar mengumumkan boikot produk Swedia awal bulan ini. Menyusul kemudian, Dewan Tertinggi Koordinasi Ekonomi Iran menyerukan boikot pada 23 Juli lalu.

Saat ini, umat Islam di Timur Tengah dan Afrika Utara menggunakan media sosial untuk menyerukan boikot produk Swedia.

Kampanye ini disampaikan dengan menggunakan tagar 'hukum pemerintah Swedia' dan 'boikot produk Swedia'.

Penulis :
Aditya Andreas