
Pantau - Gubernur Tokyo, Yuriko Koike mengatakan bahwa pihaknya berniat untuk menggratiskan biaya sekolah menengah atas (SMA) di daerah tersebut untuk semua siswa, terlepas dari pendapatan keluarga mereka.
"Dalam lingkungan saat ini, keluarga yang membesarkan anak menghadapi banyak kekhawatiran, termasuk merasa cemas tentang masa depan," kata Koike dalam sebuah pertemuan Majelis Metropolitan Tokyo pada hari Senin (4/12/2023).
"Dengan melakukan sesuatu yang drastis, seperti menggratiskan biaya sekolah menengah atas atau mengurangi beban makan siang di sekolah, kami bertujuan untuk mendukung keluarga yang mengasuh anak dengan cara yang cepat," imbuhnya.
Di bawah sistem saat ini, untuk keluarga yang tinggal di Tokyo dengan pendapatan tahunan kurang dari 9,1 juta yen, pemerintah memberikan subsidi hingga 118.800 yen untuk siswa di sekolah negeri, dan jika digabungkan dengan bantuan dari pemerintah kota, pemerintah memberikan subsidi hingga 475.000 yen untuk siswa di sekolah swasta, sehingga pada dasarnya biaya pendidikan di sekolah menengah atas menjadi gratis bagi keluarga berpenghasilan rendah.
Menurut Pemerintah Metropolitan Tokyo, biaya rata-rata sekolah di sekolah menengah atas swasta di Tokyo mencapai ¥483,311 pada tahun fiskal ini. Namun, jika digabungkan dengan biaya lain, seperti biaya pendaftaran satu kali, jumlah rata-rata uang yang dibutuhkan untuk tahun ajaran pertama adalah ¥956.918.
Koike menyatakan niatnya untuk menghapuskan batas pendapatan untuk bantuan biaya pendidikan, yang berarti bahwa semua rumah tangga di Tokyo, berapapun pendapatannya, akan dapat menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah menengah negeri dan swasta.
Meskipun rincian dari rencana tersebut belum ditetapkan, Pemerintah Metropolitan Tokyo mengkonfirmasi bahwa mereka berniat untuk melakukan diskusi untuk memperluas sistem bantuan agar dapat menjangkau lebih banyak siswa. Rincian apakah bantuan ini akan mencakup siswa di sekolah kejuruan atau sekolah internasional masih belum jelas.
Koike menyatakan bahwa ia bertujuan untuk memiliki rencana tersebut pada tahun fiskal 2024, dan mencatat bahwa ia ingin bergerak lebih dulu dari pemerintah nasional.
"Saya juga akan mengupayakan agar pemerintah pusat, dengan tanggung jawab mereka, menawarkan dukungan yang lebih baik terhadap keluarga yang membesarkan anak," katanya.
Awal tahun ini, Pemerintah Prefektur Osaka memutuskan sebuah rencana yang merupakan hal pertama di Jepang, di mana akan menawarkan biaya sekolah gratis untuk sekolah menengah tanpa memandang pendapatan keluarga, yang rencananya akan dimulai pada tahun fiskal 2026. Sebagian besar prefektur saat ini memiliki batas pendapatan untuk menentukan rumah tangga mana yang dapat menerima bantuan keuangan.
Mengenai deklarasi Tokyo, Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan dalam sebuah konferensi pers pada Selasa (5/12/2023) bahwa pemerintah sedang berupaya untuk menawarkan dukungan yang lebih komprehensif kepada rumah tangga yang membesarkan anak.
"Sangat penting bahwa bantuan dasar dari pemerintah pusat dibarengi dengan dukungan dari pemerintah daerah," kata Matsuno.
"Sebagai sebuah negara, kami akan terus bekerja sama dengan berbagai prefektur untuk mengurangi beban keuangan pendidikan tingkat sekolah menengah," imbuhnya.
[Sumber: The Japan Times]
- Penulis :
- Abdan Muflih
- Editor :
- Muhammad Rodhi