Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Peluk Wanita saat Mabuk, Presiden Eneos Langsung Dipecat

Oleh Abdan Muflih
SHARE   :

Peluk Wanita saat Mabuk, Presiden Eneos Langsung Dipecat
Foto: Presiden Eneos Holdings Takeshi Saito (Tangkapan layar)

Pantau - Perusahaan minyak besar Jepang, Eneos, pada Selasa (19/12/202), mengatakan bahwa mereka telah memberhentikan Presiden Takeshi Saito setelah mengetahui bahwa ia secara tidak pantas memeluk seorang wanita saat mabuk.

Dilansir The Japan Times, perusahaan ini diberitahu mengenai kesalahan Saito pada November melalui sistem whistleblowing dan kemudian meminta pengacara dari luar untuk melakukan investigasi, yang memverifikasi tuduhan tersebut, kata perusahaan dalam sebuah pernyataan.

Skandal ini merupakan pukulan lain bagi perusahaan, yang mantan CEO-nya, Tsutomu Sugimori, dipaksa mundur tahun lalu di tengah-tengah laporan bahwa ia melakukan pelecehan seksual dan melukai seorang pelayan di sebuah bar.

"Sangat disesalkan bahwa skandal seperti ini telah terjadi di perusahaan kami selama dua tahun berturut-turut," ujar Seiichiro Nishioka, direktur dari pihak luar, dalam sebuah konferensi pers. 

"Kami mohon maaf atas masalah yang telah kami timbulkan kepada para pemangku kepentingan kami," sambungnya.

Meskipun perusahaan tidak mengungkapkan rincian pelanggaran tersebut, dengan alasan masalah privasi, perusahaan mengatakan bahwa Saito mengakui minum berlebihan dan menyatakan penyesalannya karena kehilangan kendali diri.

Perilaku Saito yang tidak pantas itu terlihat dalam sebuah pertemuan sosial yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden Eksekutif Yasushi Yatabe dan Wakil Presiden Senior Kotaro Sunaga, kata Eneos.

Perusahaan menyebut tindakan Saito tidak dapat diterima dan mengatakan bahwa mereka akan memintanya untuk mengembalikan sebagian dari kompensasinya. Sunaga juga akan menerima potongan gaji karena dia membuat pernyataan yang tidak pantas kepada wanita itu, katanya.

Eneos juga meminta Yatabe untuk mundur karena dia berada dalam posisi untuk mengelola kepatuhan perusahaan tetapi gagal untuk menghentikan kesalahan Saito, menurut perusahaan.

Untuk sementara waktu, Wakil Presiden Eksekutif Tomohide Miyata ditunjuk untuk memimpin perusahaan tersebut.

"Saya tidak pernah menyangka hal seperti ini akan terjadi lagi," kata Nishioka. 

"Kami akan mempertimbangkan setiap opsi untuk memperbaiki tata kelola kami secara drastis," pungkasnya.

[Sumber: The Japan Times]

Penulis :
Abdan Muflih
Editor :
Muhammad Rodhi