
Pantau - Perusahaan swasta Jepang Space One C gagal meluncurkan satelit pertamanya di Kushimoto, Prefektur Wakayama, Jepang. Satelit itu meledak di udara berkisar 5 detik pasca lepas landas dari pelabuhan Space Port Kii.
Roket dengan nama Kairos sepanjang 18 meter milik perusahaan swasta itu gagal diluncurkan tidak lama setelah langkah-langkah penghentian penerbangan telah dilaksanakan dengan aman.
Lokasi sekitar kejadian pun diselimuti oleh asap putih dan pecahan yang diyakini berasal dari puing-puing yang tersebar di sekitar area.
“Kami dengan tulus meminta maaf karena tidak memenuhi harapan,” kata Masakazu Toyoda Presiden Space One pada konferensi pers setelah peluncuran, dilansir dari Antara, Kamis (14/3/2024).
Masakazu menegaskan bahwa pihaknya menolak menggunakan kata kegagalan, karena yakin dapat memperoleh data dan pengalaman baru. Masakazu menambahkan, perusahaan telah membentuk satuan tugas untuk menyelidiki penyebab kegagalan tersebut.
Satelit pemerintah yang berada dalam roket tersebut diyakini telah hancur dalam ledakan tersebut, menurut Pusat Intelijen Satelit Kabinet, satelit yang ada di dalam roket itu dimaksud untuk menjalankan beberapa fungsi satelit pemerintah dalam memantau fasilitas militer di Korea Utara.
Space One yang didirikan pada tahun 2018, berusaha untuk mengkomersialkan layanan pengiriman ruang angkasa dengan menurunkan biaya dan menawarkan peluncuran roket pada frekuensi tinggi.
Perusahaan tersebut memiliki tujuan mengirim 30 roket ke luar angkasa setiap tahunnya pada tahun 2030-an, Space One juga menargetkan waktu peluncuran yang singkat kurang dari satu tahun setelah menyelesaikan kontrak dengan pelanggan.
“Kami percaya bahwa menyelesaikan seluruh misi kami adalah cara paling benar untuk berkontribusi kepada komunitas lokal,” ucapnya.
Kegagalan Kairos kata Masakazu tidak akan membuat Space One mengubah rencananya untuk meluncurkan satelit ke luar angkasa.
Laporan: Kaorie Zeto Hapki
- Penulis :
- Sofian Faiq