Pantau - Juru bicara pemerintah Israel Eylon Levy telah mengundurkan diri pada Minggu (31/3) di tengah kegaduhan yang terjadi akibat kritikan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron.
Diketahui pengunduran diri tersebut, terjadi tiga pekan setelah dia diskors mengikuti keberatan Kementerian Luar Negeri Inggris mengenai cuitan pernyataan Cameron soal bantuan kemanusiaan ke Gaza.
"Kita tak perlu menjadi juru bicara untuk berbicara mewakili Israel,” ujarnya, dilansir Antara Senin (1/4/2024).
Menlu Inggris Cameron pada (8/3) mengucapkan bahwa "kami terus mendesak Israel agar mengizinkan lebih banyak truk masuk ke Gaza sebagai cara tercepat untuk menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan,”.
Menjawab ucapan tersebut melalui social media X, Jubir Israel tersebut mengatakan "Saya harap Anda (Menteri Inggris Cameron) juga menyadari bahwa TIDAK ada batasan masuk untuk makanan, air, obat-obatan, atau perlengkapan pengungsian ke Gaza."
"dan faktanya penyeberangan memiliki kapasitas yang BERLEBIHAN," katanya.
“Tes kami. Datangkan 100 truk lagi setiap hari ke Kerem Shalom dan kami akan mengizinkannya,” lanjutnya.
Disaat wawancara dengan The Times of Israel kemarin hari, Levy mengaku bahwa ia merasa sulit percaya bahwa menangguhkan dirinya memiliki kaitan dengan cuitan David Cameron padahal saya mencuitkan soal kebijakan dan fakta pemerintah.
“Saya tentu saja berpikir bahwa salah satu pelajaran yang harus dipetik untuk perang selanjutnya– ya Tuhan, tidak akan ada perang berikutnya- adalah memperbaiki respons kami terhadap komunikasi krisis,” ujarnya.
Pengunduran juru bicara Levy ini terjadi ketika Israel sedang melanjutkan serangan-serangannya ke Jalur Gaza usai serangan lintas barat oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023.
Semenjak saat itu, terdapat 32.800 masyarakat Palestina tewas dan 75.300 lainnya mengalami luka-luka.
By Kaorie Zeto Hapki
- Penulis :
- Fithrotul Uyun
