Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Rusia Simulasi Senjata Nuklir Taktis, Marah terhadap Komentar Penjabat Senior Barat

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Rusia Simulasi Senjata Nuklir Taktis, Marah terhadap Komentar Penjabat Senior Barat
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin. (ANTARA/Anadolu)

Pantau - Kementerian Pertahanan mengumumkan pada Senin (6/5/2024), Rusia berencana untuk mengadakan latihan simulasi penggunaan senjata nuklir taktis, beberapa hari setelah Kremlin marah terhadap komentar penjabat senior Barat mengenai perang di Ukraina. 

Latihan simulasi tersebut merupakan respons terhadap pernyataan provokatif dan ancaman ari penjabat Barat tertentu mengenai federasi Rusia, ujar Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan, dikutip New York Post Senin (6/5/2024).

Aksi tersebut merupakan pertama kalinya Rusia secara terbuka mengumumkan latihan yang melibatkan senjata Nuklir taktis, meskipun kekuatan nuklir strategisnya secara rutin mengadakan latihan.

Senjata nuklir taktis diketahui memiliki hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan hulu ledakan besar yang terdapat di rudal balistik antarbenua yang dimaksud untuk melenyapkan seluruh kota. 

Pengumuman tersebut diduga merupakan suatu peringatan ke sekutu Ukraina di Barat yang ikut terlibat dalam perang tersebut yang telah berlangsung lebih dari 2 tahun. 

Beberapa mitra Ukraina di Barat sebelumnya mengatakan kekhawatiran mereka atas perang tersebut yang dapat memperluas ke luar Ukraina dan menjadi konflik antara NATO dan Rusia. 

Presiden Prancis Emmanuel Macron pekan lalu mengulangi bahwa ia tidak mengecualikan pengiriman pasukan ke Ukraina, sedangkan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan pasukan Kyiv akan menggunakan senjata jarak jauh untuk menyerang sasaran di Rusia.

Kremlin menyebut bahwa komentar yang disebutkan tersebut berbahaya dan dapat meningkatkan ketegangan antara Rusia dan NATO. 

Ini bukan pertama kalinya dukungan militer Eropa ke Ukraina membuat kesal pihak Rusia serta memicu pertikaian Nuklir.

Sedangkan pada bulan Maret tahun lalu, setelah keputusan pemerintah Inggris untuk memberi Ukraina cangkang penusuk lapis baca yang mengandung uranium yang sudah habis, Putin mengumumkan bahwa ia bermaksud untuk mengerahkan senjata nuklir taktis di wilayah Belarus. 

Senjata nuklir taktis mencakup bom udara, hulu ledakan untuk rudal harak pendek, dan amunisi artileri yang dimaksud untuk digunaka di medan perang. 

Sedangkan Kementerian tersebut mengatakan latihan itu dimaksudkan untuk “meningkatkan kesiapan kekuatan nuklir non-strategis untuk memenuhi tugas tempur” dan akan diadakan atas perintah Presiden Vladimir Putin.

Laporan: Kaorie Zeto Hapki

Penulis :
Ahmad Munjin

Terpopuler