Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Mahasiswa Bandung Tampilkan Busana Sopan Pada Ajang Adelaide Fashion Festival

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Mahasiswa Bandung Tampilkan Busana Sopan Pada Ajang Adelaide Fashion Festival

Pantau.com - Sejumlah mahasiswa Indonesia dan Australia berkolaborasi di ajang Adelaide Fashion Festival, menampilkan busana sopan dan berharap mendesain ulang persepsi tentang busana Islami.

Salah satunya Anita Yuni, mahasiswa Islamic Fashion Institute Bandung, menampilkan koleksinya bersama mahasiswa TAFE Australia Selatan.

Menurutnya, pakaian modis yang sesuai budaya merupakan pakaian bagi wanita Muslim di seluruh dunia.

Dia berharap koleksi busana yang mereka tampilkan, bersama dengan desainer Paolo Sebastian, bisa membuat busana Muslim lebih menarik bagi khalayak luas.

"Saya pikir busana modis juga bisa dikenakan wanita yang tak mengenakan jilbab. Untuk musim dingin atau musim gugur, mereka bisa mengenakan desain itu," ujarnya, seperti dilansir ABC, Selasa (23/10/2018).

Baca juga: Pertama Kali Terekam Kamera, 'Monster Ayam Tanpa Kepala' di Samudera Selatan

Menurut mahasiswa Adelaide Jade Barker, dunia mode mulai memperhatikan busana sopan dan tertutup. Dia ingin jadi bagian dari gerakan fashion ini.

"Saat ini desain tunik sangat longgar dan sedikit klise sehingga busana tunik tak berkembang," kata Jade.

Pengajar busana Jane Hardacre mengatakan, secara bisnis maupun mode, wajar jika industri fashion Australia membuat pakaian modern yang sederhana.

"Anak-anak dari latar belakang Islam, generasi mudanya, ingin terlihat trendi," katanya.

"Kita tidak ingin memaksakan satu desain tertentu dan bahwa inilah yang harus Anda kenakan," ujar Hardacre.

"Dunia kita pluralistik, multikultural, sehingga kita ingin memenuhi kebutuhan dan aspirasi berbeda," tambahnya.

Mahasiswa desain busana dari Adelaide Jade Barker dan Scott Sandford menampilkan rancangan mereka di Adelaide Fashion Festival. (Foto: ABC News/Claire Campbell)

"Industri busana sopan dan serba tertutup merupakan bisnis yang berkembang. Permintaannya kian meningkat dan kita harus memenuhinya," ujarnya.

"Kami ingin menempatkan Australia, khususnya Australia Selatan, dalam peta dunia untuk fashion," kata Hardacre.

Dalam dua tahun terakhir, mahasiswa Islamic Fashion Institute Bandung dan TAFE Australia Selatan telah aktif saling belajar.

Mahasiswa Australia datang ke Indonesia belajar tekstil dan produksi, sementara mahasiswa Indonesia juga mendapatkan pemahaman teknologi terbaru dan fashion Barat di Adelaide.

Kerjasama informal antara dua perguruan tinggi itu kini kian dikuatkan dengan nota kesepahaman dengan target memulai ruang ritel online bersama.

Euis Saedah dari Islamic Fashion Institute berharap kemitraan ini terus berkembang.

Euis Saedah dan Anita Yuni dari Islamic Fashion Institute Bandung, di Adelaide pekan ini. (Foto: ABC News/Claire Campbell)

Baca juga: Belajar dari Gempa: Jantung Bumi Kemungkinan Lebih Lunak

"Kami harus datang ke negara-negara yang dianggap lebih maju daripada Indonesia," katanya.

"Kami datang ke sini agar generasi muda memahami setiap detail pekerjaan di dunia fashion," ujar Saedah.

"Bidang ini memiliki nilai ekonomi dan dapat menarik terutama kaum wanita. Saya dapat melihat antusiasme mereka setelah dua hari di sini," tambahnya.

Adelaide Fashion Festival berlangsung hingga Minggu (20/10/2018), menampilkan desainer lokal dengan penekanan pada mode yang berkelanjutan dan inovatif.

Penulis :
Noor Pratiwi