Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Hamas Tuding Netanyahu Hambat Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Hamas Tuding Netanyahu Hambat Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera
Foto: Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu. (Getty Images)

Pantau - Kelompok pejuang Palestina, Hamas mencurigai Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu menghambat perundingan gencantan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza, saat para mediator belm lama ini kembali mendorong pencapaian kesepakatan.

Perang yang berlangsung nyaris 10 bulan di wilayah kantong Palestina ini dengan perundingan yang digelar sepanjang periode yang sama, sejauh ini gagal mengakhiri operasi militer Israel yang sudah menelan puluhan ribu korban tewas. Hamas pun menuding Netanyahu 'terus memberikan lebih banyak hambatan dan perundingan'.

Hamas yang menguasai Jalur Gaza ini curiga lantaran Netanyahu meningkatkan 'agresi dan kejahatan terhadap rakyat Palestina' dalam apa yang mereka sebut sebagai 'upaya menggusur secara paksa demi menggagalkan semua upaya dalam mencapai kesepakatan'.

Saat pertempuran sengit di Kota Gaza pada Senin (8/7/2024) waktu setempat, militer Israel kembali memerintahkan evakuasi di bagian utara Gaza. Ribuan warga sipil Palestina terpaksa mengungsi ke lokasi lainnya setelah terbit perintah evakuasi. 

Tel Aviv menegaskan bahwa 'kesepakatan apa pun akan memungkinkan Israel untuk kembali dan bertempur sampai semua tujuan perang tercapai'.

Hal tersebut disampaikan saat para mediator dari Qatar dan Mesir dijadwalkan menjadi tuan rumah perundingan gencatan senjata terbaru pekan ini. Pejabat yang mengetahui mediasi ini membeberkan, Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (AS) alias CIA, William Burns juga bakal terbang ke Qatar pekan ini.

Sementara itu, Hamas memberi isyarat bakal mencabut atau membatalkan tuntutan agar Israel memenuhi komitmennya pada gencatan senjata permanen 'sepenuhnya'.

Issyarat ini diberikan sebelum menandatangani perjanjian gencatan senjata. Pasalnya, tuntutan Hamas kerap kali ditolak Tel Aviv.

Hamas juga mengungkapkan, pihaknya sudah menunjukkan 'fleksibilitas dan sikap positif untuk memfasilitasi tercapainya kesepakatan'. Hamas juga mendesak para mediator menuntaskan apa yang disebutnya sebagai 'trik dan kejahatan Netanyahu'.

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Khalied Malvino