
Pantau - Rusia mewanti-wanti rencana Amerika Serikat (AS) menempatkan rudal jarak jauh di Jerman yang bisa memicu "konfrontasi langsung" ala Perang Dingin.
Juru bicara (Jubir) Kremlin, Dmitry Peskov menyampaikan pernyataan itu kepada lembaga penyiaran nasional Rusia Rossiya 1 setelah AS dalam KTT NATO di Washington, DC, mengumumkan rencananya untuk mulai mengerahkan rudal jelajah Tomahawk, SM-6, dan rudal hipersonik ke Jerman secara berkala mulai 2026.
AS menyebut kehadiran rudal-rudal tersebut akan berfungsi sebagai pencegah. Peskov menuturkan, keputusan AS adalah untuk menekan Rusia meski berpotensi semakin mendekatkan kedua negara menuju Perang Dingin.
"Semua atribut Perang Dingin akibat konfrontasi langsung kembali muncul," ujar Peskov, dikutip Jumat (12/7/2024).
Sebelumnya pada Rabu (10/7/2024), Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Rusia, Sergey Ryabkov menyebut, Rusia telah mengantisipasi langkah tersebut dan akan membuat respons militer.
Perkembangan terbaru itu terjadi setelah lima anak di Kota Shebekino di Belgorod Oblast Rusia barat pada Kamis mengalami luka-luka setelah pesawat tanpa awak Ukraina menjatuhkan bahan peledak di halaman gedung apartemen bertingkat yang terdapat taman bermain, menurut Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov.
Jubir Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, Maria Zakharova mengecam insiden tersebut sebagai "serangan teroris yang disengaja."
Ukraina pada Kamis (11/7/2024) mengungkapkan, sebuah serangan dari Rusia menyebabkan kerusakan parah di kota pelabuhan selatan, Kherson, melukai seorang petugas penyelamatan layanan darurat kota dan seorang pegawai di dinas militer wilayah Kherson.
Banyak rumah dan infrastruktur mengalami kerusakan akibat serangan itu, menurut beberapa laporan.
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Khalied Malvino