
Pantau - Grand Palais, salah satu venue Olimpiade di Paris, dan sekitar 40 museum terkenal lainnya termasuk Louvre, telah menjadi korban serangan ransomware.
Hal ini dikonfirmasi oleh sumber kepolisian kepada AFP, pada Senin (5/8/2024) waktu setempat.
Serangan ransomware tersebut menargetkan sistem yang digunakan untuk mengelola data keuangan di berbagai institusi.
Para penyerang meminta uang tebusan dengan ancaman akan merilis data keuangan jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Namun, belum diketahui siapa penyerang dan berapa jumlah tebusan yang diminta.
Badan keamanan siber nasional Prancis, ANSSI, mengakui bahwa mereka telah menerima peringatan mengenai insiden ini.
Meski demikian, mereka menegaskan bahwa sistem yang diserang ransomware tidak terkait dengan pertandingan Olimpiade.
Grand Palais, yang akan menjadi tempat pertandingan anggar dan seni bela diri selama Olimpiade, mengonfirmasi bahwa mereka terkena serangan siber tetapi tidak merinci lebih lanjut.
Sementara itu, pihak Museum Louvre tidak memberikan respons terhadap permintaan komentar.
Menurut sumber kepolisian, penyelidikan telah dibuka terkait serangan tersebut. Ransomware biasanya melibatkan peretasan sistem komputer sehingga sistem tersebut terkunci dan meminta uang tebusan sebagai imbalan untuk membuka kembali akses.
Serangan ini menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan siber di Prancis, terutama sepanjang pagelaran Olimpiade 2024.
Upaya keras sedang dilakukan untuk memastikan bahwa sistem yang terhubung dengan acara besar tersebut tetap aman dari ancaman serupa.
- Penulis :
- Aditya Andreas