
Pantau - Kelompok Rabi Yahudi di Amerika Serikat mendesak Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu segera menandatangani kesepakatan gencatan senjata.
Tak hanya Netanyahu, ke-99 Rabi dan Cantor Yahhudi AS juga “mendesak” semua pihak terkait untuk “menyelesaikan kesepakatan yang sedang dibahas di atas meja --yang digariskan oleh Presiden AS Joe Biden dan didukung oleh Qatar, Mesir, dan Dewan Keamanan PBB-- serta memberikan bantuan kemanusiaan bagi para penderita genosida,” demikian menurut Jewish Telegraphic Agency.
Para Rabi AS ini mengungkapkan, warga Yahudi di Israel dan diaspora global tak bisa memulai pemulihan hingga 115 tawanan yang ditahan Hamas di Gaza dipulangkan.
“Waktu hampir habis, dan kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk memulihkan harapan di wilayah ini,” ungkap kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan, mengutip Aljazeera, Kamis (15/8/2024).
Baca juga: Hamas Ogah Hadiri Pembahasan Gencatan Senjata, Ini Alasannya!
“Setiap hari para sandera ditahan di Gaza adalah hari di mana harapan berkurang. Inilah saatnya untuk mengembalikan harapan itu ke kejayaannya, menyatukan kembali para sandera dengan keluarga mereka dan seluruh orang Yahudi dengan menyegel kesepakatan ini,” sambungnya.
Sebelumnya, Hamas menolak undangan dari Amerika Serikat (AS), Qatar, dan Mesir untuk berpartisipasi dalam putaran terakhir pembicaraan dengan Israel tentang gencatan senjata di Jalur Gaza pada 15 Agustus 2024, lapor portal Axios, mengutip pernyataan gerakan tersebut.
Sebelumnya, Mesir, Qatar, dan AS menyerukan Israel dan Hamas untuk melanjutkan diskusi mengenai ketentuan gencatan senjata pada 14-15 Agustus 2024.
Para pemimpin dari tiga negara tersebut menyatakan siap untuk mengajukan proposal akhir guna mencapai kesepakatan.
Axios juga melaporkan, Hamas menyebutkan syarat-syarat baru yang belum lama ini diajukan oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, serta serangan terbaru Israel di Jalur Gaza yang menjadi alasan keputusannya.
Baca juga: Brigade Al-Qassam Ucapkan Sumpah Setia kepada Yahya Sinwar
Seorang pejabat senior Israel yang terlibat dalam negosiasi mengatakan kepada publikasi tersebut bahwa pernyataan Hamas adalah "langkah taktis menjelang kemungkinan serangan oleh Iran dan Hizbullah serta upaya mendapatkan syarat yang lebih baik dalam kesepakatan."
"Jika Hamas tidak datang ke meja perundingan, kami akan terus menghancurkan kekuatan mereka di Gaza," kata pejabat Israel tersebut seperti yang dikutip oleh publikasi tersebut.
Sumber:
- Penulis :
- Khalied Malvino