
Pantau - Kebakaran di hotel di Korea Selatan menewaskan tujuh orang dan melukai belasan lainnya. Hotel yang dibangun pada 2004 ini tak memiliki alat pemadam kebakaran di tiap kamarnya.
Gedung tua seperti ini lebih rentan terhadap kebakaran karena undang-undang tahun 2017 yang mewajibkan penyiram air di sejumlah bangunan di atas enam lantai tidak berlaku surut.
“Kami pikir gangguan listrik adalah penyebab utamanya,” kata Cho Seon-ho, kepala Dinas Pemadam Kebakaran Gyeonggi-do, melansir Anadolu, Jumat (23/8/2024).
"Motel memiliki koridor yang sempit dan panas yang menyengat, sehingga menyulitkan para tamu untuk keluar," sambungnya.
Baca juga: Kebakaran Hotel di Korea Selatan Tewaskan Tujuh Pengunjung
Anadolu melaporkan, para korban terdiri dari empat pria dan tiga wanita, sementara 12 orang lainnya terluka, dengan tiga di antaranya dalam kondisi serius.
Di tengah penyelidikan atas kebakaran hotel itu, muncul kontroversi terkait penggunaan kasur penyelamat oleh petugas pemadam kebakaran, karena dua dari tujuh orang yang tewas ditemukan meninggal setelah melompat ke bantalan udara pengaman.
Rekaman video menayangkan satu pria dan wanita tewas setelah melompat ke luar jendela di lantai delapan hotel ke kasur udara yang dipasang petugas pemadam kebakaran di lantai dasar.
Kasur itu terlihat membalik setelah wanita itu mendarat di tepiannya, dan saat pria melompat 4-5 detik setelahnya, dia melewatkan kasur dan menghantam tanah.
Badan Kepolisian Provinsi Gyeonggi Nambu mengungkapkan, telah membentuk tim investigasi beranggotakan 84 orang untuk menyelidiki penyebab kebakaran yang mematikan tersebut.
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Khalied Malvino