
Pantau - Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, dikritik atas pernyataannya baru-baru ini tentang Masjid Al-Aqsa.
Pemimpin oposisi Yair Lapid mengutuk Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu karena mempertahankan politisi sayap kanan tersebut dalam pemerintahan.
“Seluruh wilayah melihat kelemahan Netanyahu terhadap Ben-Gvir,” cuit Lapid di X, mengutip Aljazeera, Senin (26/8/2024).
“Dia tidak dapat mengendalikan pemerintah bahkan ketika ada upaya yang jelas untuk mengacaukan keamanan nasional kita. Tidak ada kebijakan, tidak ada strategi, tidak ada pemerintahan,” sambungnya.
Baca juga: Dua Menteri dan Ratusan Pemukim Ilegal Israel Serbu Masjid Al-Aqsa
Ben-Gvir mengatakan hari ini bahwa umat Yahudi bisa beribadah di Masjid Al-Aqsa, bahkan dia akan membangun sebuah sinagog di kompleks masjid tersebut, menurut media Israel.
Jauh sebelum itu, dua menteri Israel bergabung dengan ratusan pemukim ilegal Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, Selasa (13/8/2024).
Menurut situs berita Ynet Israel, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir, rekannya sesama menteri dari Partai Otzma Yehudit Yitzhak Wasserlauf, dan anggota Knesset dari Partai Likud Amit Halevi, menyerbu kompleks tersebut untuk memperingati Tisha B'Av, sebuah hari puasa tahunan Yahudi yang menandai terjadinya beberapa bencana dalam sejarah Yahudi.
Baca juga: Uni Eropa Serukan Sanksi terhadap Itamar Ben-Gvir
"Kebijakan kami adalah mengizinkan doa [Yahudi]," Ynet mengutip pernyataan Ben-Gvir dalam penyerbuannya ke masjid tersebut.
Atas hal itu, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merilis pernyataan yang mengatakan bahwa keputusan Ben-Gvir melanggar status quo di sana.
Sejak menjadi menteri keamanan nasional pada 2022, Ben-Gvir telah menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa setidaknya enam kali.
Pasukan Israel menutup jalan menuju Kota Tua Yerusalem, mengerahkan ratusan tentara, dan secara efektif mengubah area kompleks Masjid Al-Aqsa menjadi "barak militer" sembari memberlakukan pembatasan ketat terhadap warga Palestina yang mencoba memasuki masjid, menurut situs berita lokal.
Sumber: Aljazeera/Middle East Monitor
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Ahmad Munjin