
Pantau.com - Untuk pertama kalinya Sudan menerima upaya penengahan pemimpin Sudan Selatan dalam pembicaraan perdamaian atas daerah perbatasan konflik Sudan di Kordofan Selatan dan Nil Biru, kata pejabat Sudan pada Minggu (4 November 2018).
Sebelumnya, Sudan menuduh pemimpin Sudan Selatan yang memicu kerusuhan di kedua wilayah tersebut, tempat pemberontak terus melawan pemerintahan Khartoum bahkan sesudah sebagian besar wilayah mereka berjuang selama beberapa dasawarsa menjadi Sudan Selatan yang merdeka pada 2011.
Pemerintah Sudan mengumumkan gencatan senjata sepihak di kedua wilayah tersebut serta di beberapa wilayah, yakni Darfur, Sudan barat, yang bermasalah sejak 2015.
Baca juga: Presiden Sudan Salva Kiir: Perang Saudara di Sudan Akan Berakhir
Juru bicara partai berkuasa di Sudan Ibrahim al-Sadiq menyatakan Presiden Sudan Selatan Salva Kiir memulai pembicaraan dengan Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan (SPLM) di Kordofan Selatan dan Nil Biru guna penyelesaian secara damai.
Pembicaraan damai tersebut di bawah perlindungan Afrika Bersatu yang diperkirakan berlangsung di Ibu Kota Ethiopia, Addis Ababa, pada pertengahan Desember mendatang.
"Perdamaian merupakan pilihan strategis bagi pemerintah Sudan. Oleh karena itu, pemerintah menyetujui penengahan Presiden Sudan Selatan Salva Kiir," ucap Sadiq.
Baca juga: Kecelakaan Pesawat Terjadi di Sudan, 19 Orang Meregang Nyawa
Ribuan orang tewas dalam perang saudara yang terjadi di Sudan, termasuk di Daftur, tempat pemberontak berperang melawan pemerintahan Omar Hassan al-Bashir sejak 2003.
Pemerintah Kiir dan kelompok pemberontak Sudan Selatan menandatangani kesepakan perdamaian pada September lalu di Khartoum guna mengakhiri perang saudara di negeri tersebut sejak 2013.
- Penulis :
- Noor Pratiwi