
Pantau - Suara tembakan terdengar di ibu kota Mali, Bamako, Selasa (17/9/2024) pagi. Reuters mendengar suara tembakan di lingkungan Banankabougou. Warga yang sedang menuju ke masjid untuk salat subuh berbalik arah mendengar suara tembakan.
Baku tembak dimulai sekitar pukul 05.30 GMT (12.30 WIB). Beberapa warga menyebut suara itu berasal dari arah bandara, sementara yang lain mengaku berasal dari sebelah kantor kepolisian.
Menurut sumber keamanan, suara tembakan terdengar di beberapa daerah, termasuk wilayah yang dekat dengan bandara internasional.
Mali merupakan salah satu dari beberapa negara Afrika Barat yang memerangi kelompok pemberontak Islamis di utara Mali yang gersang pada tahun 2012, dan sejak saat itu menyebar ke seluruh Sahel, dan belakangan ini ke utara negara-negara pesisir.
BACA JUGA: Hamas Kecam Israel Rekrut Warga Afrika Perang di Jalur Gaza
Ribuan orang tewas dan jutaan lainnya mengungsi di wilayah tersebut di tengah meningkatnya gerakan para militan dan upaya militer mengusir mereka, sementara pemerintah dan para pejuang dituding melakukan kekerasan terhadap warga sipil.
Rasa frustrasi terhadap pihak berwenang lantaran gagal memulihkan keamanan berkontribusi pada dua kudeta di Mali, yaitu pada tahun 2020 dan 2021, diikuti dua kudeta di Burkina Faso, serta satu kudeta di Niger.
Namun, serangan jihadis telah meningkat meski junta militer berjanji untuk meningkatkan keamanan, termasuk mengubah aliansi dengan sejumlah negara Barat yang didukung Rusia, termasuk tentara bayaran dari angkatan bersenjata Rusia, Wagner.
Para tentara berpengalaman Wagner tewas pada akhir Juli 2024 dalam pertempuran melawan pemberontak Tuareg dan militer Mali. Mereka mengalami kerugian besar dan disergap para jihadis saat tentara menarik diri. (REUTERS)
- Penulis :
- Khalied Malvino