
Pantau - Israel membebaskan 34 tahanan Palestina dari Jalur Gaza utara pada Kamis (5/12/2024), menunjukkan tanda-tanda penyiksaan serta kondisi lemah dan kelelahan.
Para tahanan itu dibawa ke Rumah Sakit Eropa Gaza di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, setelah dibebaskan melalui penyeberangan perbatasan Kerem Shalom, menurut sumber medis kepada Anadolu.
Tim medis segera melakukan pemeriksaan kesehatan dan memberikan perawatan kepada para tahanan saat mereka tiba. Sumber itu menyebut mereka tampak sangat lemah, kelelahan, dan menunjukkan tanda-tanda penyiksaan.
Sumber itu juga menambahkan, para tahanan ditangkap militer Israel dari berbagai wilayah di Jalur Gaza utara, khususnya dari kota Beit Lahia dan kamp pengungsi Jabalia.
Penangkapan ini terjadi selama kampanye militer Israel yang telah berlangsung selama 62 hari. Menurut Kantor Media Gaza, sejak 5 Oktober 2023, Israel telah menahan lebih dari 1.750 warga Palestina dari Jalur Gaza utara.
Israel mengklaim operasi darat skala besar di Gaza utara sejak 5 Oktober 2023 itu bertujuan mencegah kelompok perlawanan Palestina, Hamas, untuk berkumpul kembali. Namun, warga Palestina menuduh Israel berupaya menduduki wilayah tersebut dan secara paksa memindahkan penduduknya.
Sejak saat itu, bantuan kemanusiaan seperti makanan, obat-obatan, dan bahan bakar tidak diperbolehkan masuk ke wilayah tersebut, membuat sekitar 80 ribuan penduduk di ambang kelaparan.
Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 3.500 orang dilaporkan tewas dan hilang. Serangan ini merupakan bagian dari perang Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 44.500 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.
Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perang mematikan yang dilakukan terhadap Gaza.
Baca juga:
- Penulis :
- Khalied Malvino