
Pantau - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) alias Pentagon pada Kamis (5/12/2024) dengan tegas membantah berperan dalam kekacauan di wilayah barat laut Suriah. Pernyataan ini muncul setelah kelompok bersenjata antirezim mengklaim keberhasilan merebut kota kunci lainnya.
"Kami memantau situasi ini dengan cermat. Namun, sekali lagi, AS tidak terlibat dalam apa yang terjadi saat ini, baik terkait barat laut Suriah, HTS, maupun operasi mereka dan rezim Suriah," ungkap Juru Bicara Pentagon, Mayjen Patrick Ryder, kepada wartawan, melansir Anadolu, Jumat (6/12/2024).
Dia menambahkan, perang saudara di Suriah sudah berlangsung lama, dan ini merupakan perkembangan baru dalam konflik tersebut.
"Kami sangat menyadari dampaknya yang mengganggu stabilitas. Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya, kami mendesak semua pihak untuk meredakan ketegangan dan melindungi kelompok minoritas di wilayah tersebut. Kami tidak ingin melihat lebih banyak kematian dan kehancuran," tegasnya.
Mayjen Ryder merujuk pada Hayat Tahrir al-Sham (HTS), kelompok yang ditetapkan sebagai teroris oleh AS dan PBB. Kelompok ini berakar dari al-Qaeda sebelum memisahkan diri pada 2017.
Kelompok bersenjata antirezim merebut kota kunci Hama dalam serangan cepat melawan pasukan rezim Suriah pada Kamis (5/12/2024).
Dalam pernyataan tertulis, militer rezim Suriah mengumumkan penarikan diri dari Hama dan pengaturan ulang posisi di pinggiran daerah tersebut setelah kelompok antirezim mengambil alih kendali kota.
Pesawat tempur Rusia dilaporkan mendukung pasukan rezim Suriah menyusul pertempuran sengit yang masih berlangsung.
Sebelumnya pada Sabtu (30/11/2024), kelompok antirezim berhasil merebut sebagian besar Aleppo Tengah setelah melakukan serangan cepat dari pedesaan baratnya.
Selain itu, mereka juga menguasai kota Khan Shaykhun, sehingga hampir sepenuhnya mengendalikan Provinsi Idlib.
Baca juga:
- Penulis :
- Khalied Malvino