
Pantau - Bekas pejabat senior Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Amerika Serikat (AS), Mike Casey, mengkritik keras kebijakan Washington terhadap Palestina. Dalam wawancara dengan The Guardian pada Rabu (18/12/2024), dia menuturkan, AS tidak memiliki kebijakan jelas terhadap Palestina dan hanya mengikuti arahan Israel.
"Kita tidak punya kebijakan tentang Palestina. Kita hanya melakukan apa yang diinginkan Israel," ujar Casey, yang mengundurkan diri sebagai deputi penasihat politik untuk Gaza pada Juli 2024.
Casey, seorang veteran militer dengan pengalaman diplomasi lebih dari satu dekade, mulai bertugas di Yerusalem pada 2020. Dalam perannya, ia mendokumentasikan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza dan menyusun proposal kebijakan terkait wilayah tersebut.
Ia mengungkapkan, pemerintahan Joe Biden kerap kali menolak rencana yang dipimpin AS, lebih memilih usulan dari Israel, yang menurut Casey, beberapa di antaranya bersifat "sengaja merusak."
"Setiap ide yang kami buat, (pemerintahan Biden) hanya berkata, ‘Yah, Israel punya ide lain,’" kata Casey.
"Kami menulis banyak laporan dan memo yang menjelaskan mengapa hal itu tidak akan berhasil... Tidak ada keuntungan bagi kita jika Gaza dikuasai oleh para panglima perang," imbuhnya
Frustrasi Casey semakin dalam ketika ia melaporkan krisis kemanusiaan yang memburuk di Gaza. Ia menggambarkan dampak psikologis dari mendokumentasikan korban sipil, termasuk anak-anak, dan melihat laporannya diabaikan di Washington.
Baca juga:
- Biadab! Ruang ICU RS Kamal Adwan Diserang Militer Israel
- Serangan Israel Tewaskan 16 Orang, Mediator Perkuat Upaya Gencatan Senjata
"Saya lelah menulis tentang anak-anak yang meninggal. Terus-menerus harus membuktikan kepada Washington bahwa anak-anak ini benar-benar meninggal, lalu melihat tidak ada tindakan apa pun," jelasnya.
Casey juga kecewa dengan pernyataan Biden yang secara terbuka meragukan angka korban jiwa di Palestina, sebagian di antaranya telah ia dokumentasikan sendiri.
Sebagai tanggapan atas klaim Casey, Kemlu AS menegaskan komitmennya terhadap hukum humaniter internasional dan upaya mencegah korban sipil.
"Kami telah berulang kali mengatakan bahwa Israel harus mematuhi hukum humaniter internasional dan mengambil semua langkah yang memungkinkan untuk mencegah korban sipil--ini adalah keharusan moral dan strategis," demikian disampaikan seorang juru bicara Kemlu AS.
Pengunduran diri Casey merupakan bagian dari gelombang ketidakpuasan yang lebih luas di antara pejabat AS terhadap kebijakan pemerintahan Biden terkait Israel-Palestina. Beberapa pejabat tinggi lainnya juga mundur dalam setahun terakhir.
Pada Juli 2024, 12 mantan pejabat pemerintah AS yang mengundurkan diri akibat situasi Gaza merilis pernyataan. Mereka menyebut kebijakan pemerintahan Biden sebagai "kegagalan dan ancaman bagi keamanan nasional AS."
"Dukungan diplomatik Amerika dan aliran senjata yang terus-menerus ke Israel memastikan keterlibatan kita dalam pembunuhan dan kelaparan yang dipaksakan terhadap populasi Palestina yang terkepung di Gaza," bunyi pernyataan tersebut.
- Penulis :
- Khalied Malvino