HOME  ⁄  Internasional

Insiden Pesawat Jatuh Azerbaijan Airlines: Fakta dan Temuan Terbaru

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Insiden Pesawat Jatuh Azerbaijan Airlines: Fakta dan Temuan Terbaru
Foto: Pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Musan, Muan, Korea Selatan. (ANTARA/Anadolu/as)

Pantau - Pesawat penumpang Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan J2-8243 mengalami kecelakaan tragis pada 25 Desember 2024. Pesawat jenis Embraer 190 itu sedang dalam perjalanan dari Baku, Azerbaijan, menuju Grozny, Rusia, sebelum jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan. Insiden ini menewaskan 38 orang, sementara 29 lainnya selamat.

Berikut adalah fakta-fakta utama yang terungkap sejauh ini terkait kecelakaan tersebut:

1. Lubang di Tubuh Pesawat

Foto-foto dari lokasi kejadian menunjukkan lubang besar di bagian ekor pesawat. Penemuan ini memunculkan spekulasi bahwa pesawat mungkin telah ditembak jatuh. Beberapa laporan menyebutkan kemungkinan keterlibatan senjata atau sistem pertahanan udara dalam insiden ini.

Baca Juga:
Pilot Jeju Air Sempat Terima Peringatan ‘Bird Strike’ Sebelum Kecelakaan Maut
 

2. Ledakan Sebelum Jatuh

Salah satu korban selamat, Subkhankul Rahimov, mengungkapkan bahwa pesawat mengalami ledakan saat mencoba mendarat untuk ketiga kalinya di Grozny. Menurut Rahimov, ledakan terjadi di luar pesawat dan menyebabkan kerusakan signifikan pada bagian badan pesawat, termasuk serpihan yang melukai beberapa penumpang.

3. Hilang dari Radar

Menurut media Azerbaijan, pesawat sempat menghilang dari radar setelah diduga terkena gangguan sistem pertahanan elektronik Rusia. Pesawat baru terdeteksi kembali ketika melintas di atas Laut Kaspia, sebelum akhirnya jatuh di dekat Aktau.

4. Situasi di Grozny

Pada saat insiden, Kota Grozny dan sekitarnya sedang diserang oleh kendaraan udara nirawak Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutkan bahwa sistem pertahanan udara Rusia aktif menangkis serangan tersebut, yang mungkin memengaruhi upaya pendaratan pesawat Azerbaijan di wilayah tersebut.

5. Permintaan Maaf dari Presiden Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. Putin menyatakan belasungkawa dan memastikan bahwa Rusia akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui penyebab kecelakaan. Langkah hukum berdasarkan Pasal 263 KUHP Rusia terkait keselamatan penerbangan juga telah dimulai.

6. Penelitian dan Penyelidikan Berlanjut

Pemerintah Azerbaijan dan Kazakhstan terus bekerja sama untuk mengungkap fakta di balik tragedi ini. Tim ahli dari berbagai bidang, termasuk penerbangan sipil dan militer, dilibatkan dalam penyelidikan.

Kejadian ini menjadi pengingat akan kompleksitas situasi penerbangan di tengah ketegangan geopolitik. Penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai penyebab utama insiden dan langkah pencegahan di masa depan.

Penulis :
Ahmad Ryansyah