
Pantau - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (6/1/2025) waktu setempat, mengakhiri perjalanan panjangnya sebagai pemimpin negara tersebut sejak 2015. Meskipun demikian, ia akan tetap menjabat hingga Partai Liberal yang berkuasa memilih penggantinya.
"Saya ingin mengundurkan diri sebagai pemimpin partai, sebagai perdana menteri, setelah partai memilih pemimpin berikutnya," kata Trudeau, seperti dilaporkan oleh AFP dan dikutip Selasa (7/1/2025)..
Keputusan ini datang setelah berbagai tekanan yang datang dari legislator dalam partainya, yang semakin mendesaknya untuk mundur. Popularitas Trudeau, yang pernah berada di puncak, mengalami penurunan tajam dalam dua tahun terakhir. Hal ini dipicu oleh berbagai isu, termasuk kenaikan harga barang yang memengaruhi perekonomian Kanada. Bahkan, jajak pendapat menunjukkan bahwa Partai Liberal akan menghadapi kekalahan telak jika pemilu diadakan dalam waktu dekat.
Baca juga: PM Kanada: Keramahan Orang Indonesia Melegenda
Alasan di Balik Keputusan Trudeau
Trudeau menjelaskan bahwa ia merasa tidak bisa menjadi pilihan terbaik untuk memenangkan pemilihan berikutnya, terutama jika harus berjuang dalam pertempuran internal di dalam partainya. Ia pun menyatakan bahwa negara layak mendapatkan pilihan yang lebih baik dalam pemilihan umum mendatang.
"Negara ini layak mendapatkan pilihan yang nyata dalam pemilihan umum berikutnya, dan menjadi jelas bagi saya bahwa jika saya harus berjuang dalam pertempuran internal, saya tidak bisa menjadi pilihan terbaik dalam pemilihan tersebut," ujar Trudeau.
Di tengah tekanan tersebut, parlemen Kanada akan ditangguhkan hingga 24 Maret. Hal ini membuat pemilihan umum tidak mungkin dilaksanakan sebelum Mei. Selain itu, Trudeau juga akan tetap menjabat ketika Donald Trump mulai menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari, yang sebelumnya mengancam akan mengenakan tarif yang dapat melumpuhkan ekonomi Kanada.
Tantangan Internal dalam Partai Liberal
Dalam beberapa bulan terakhir, seruan untuk pengunduran dirinya semakin keras, terutama setelah percakapan internal yang menegangkan dengan beberapa anggota kabinet. Salah satu insiden yang memperburuk keadaan adalah ketika Trudeau mencoba menurunkan jabatan Menteri Keuangan Chrystia Freeland, yang juga merupakan sekutu terdekatnya. Freeland akhirnya memilih mundur dan menyebut tindakan Trudeau sebagai "tipu muslihat politik."
"Menyingkirkan saya dari persamaan sebagai pemimpin yang akan bertarung dalam pemilihan berikutnya untuk Partai Liberal juga akan mengurangi tingkat polarisasi yang kita lihat saat ini di DPR dan dalam politik Kanada," kata Trudeau menanggapi pengunduran diri Freeland.
Dengan mundurnya Trudeau, kini Partai Liberal Kanada harus mempersiapkan diri untuk mencari pemimpin baru dalam waktu dekat, meskipun masa depan politik mereka tetap terancam oleh popularitas oposisi yang semakin meningkat.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi
- Editor :
- Muhammad Rodhi