HOME  ⁄  Internasional

Tiga Negara Ini Perkuat Kerja Sama Trilateral, Singgung Laut China Selatan

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Tiga Negara Ini Perkuat Kerja Sama Trilateral, Singgung Laut China Selatan
Foto: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara dalam acara di Roosevelt Room, Gedung Putih, Washington, DC., Jumat (10/1/2025). (Getty Images)

Pantau - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden baru saja menggelar pertemuan virtual dengan para pemimpin Jepang dan Filipina untuk membahas kerja sama trilateral yang makin solid, demikian pernyataan Gedung Putih, Minggu (12/1/2025).

Baca juga: Intip Obrolan Presiden Prabowo-Biden di Gedung Putih

Ketiganya membicarakan soal keamanan laut trilateral, kerja sama ekonomi, dan perilaku "berbahaya serta ilegal" China di Laut China Selatan.

"Ketiga pemimpin sepakat pentingnya koordinasi terus menerus untuk menjaga Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," tulis pernyataan Gedung Putih dalam pernyataan resminya, melansir Reuters, Senin (13/1/2025).

Biden ngobrol bareng Perdana Menteri (PM) Jepang, Ishiba Shigeru, dan Presiden Filipina, Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr., di akhir pekan, hanya seminggu sebelum Biden menyerahkan jabatan ke Presiden terpilih Donald Trump pada 20 Januari 2025.

Manila juga bilang kalau ketiga negara yang sempat bertemu dalam pertemuan trilateral di Washington pada April 2024 ini sepakat memperkuat hubungan mereka seiring ketegangan yang makin memanas di perairan regional.

Laut China Selatan, yang jadi jalur perdagangan tahunan lebih dari $3 triliun (setarakan Rp48.819 triliun), sudah lama jadi sumber ketegangan.

Baca juga: Malaysia Protes UU Maritim Filipina soal Klaim Laut China Selatan

China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan meski ada keputusan dari Pengadilan Arbitrase Tetap pada 2016 yang menyatakan klaim China itu nggak punya dasar hukum.

AS pun makin intensifkan kerja sama keamanan dengan Filipina di bawah kepemimpinan Marcos, termasuk memperluas akses ke pangkalan militer Filipina.

Namun, pernyataan Gedung Putih nggak menyebutkan diskusi soal rencana akuisisi Nippon Steel terhadap US Steel yang diblokir Biden pada 3 Januari lalu lantaran alasan keamanan nasional.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Jepang mengungkapkan, Ishiba meminta Biden untuk menenangkan kekhawatiran komunitas bisnis Jepang dan AS soal keputusan tersebut, dengan menekankan kerja sama antarsekutu sangat penting guna membangun rantai pasokan yang tangguh.

Gedung Putih belum memberikan komentar soal laporan diskusi ini.

Penulis :
Khalied Malvino