
Pantau - Presiden Korea Selatan yang lagi dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, pada Rabu (15/1/2025) membela diri soal usahanya yang hanya sebentar memberlakukan darurat militer pada Desember 2024, demikian laporan Yonhap News.
Baca juga: Presiden Yoon Suk Yeol Dijebloskan ke Sel Isolasi, Dapat Fasilitas Apa Aja?
Pembelaan Yoon terkait darurat militer ini keluar beberapa jam setelah polisi menggeledah rumahnya di Seoul, dan membekuk Yoon yang sudah mangkir dari penangkapan sejak 3 Januari 2025.
“Darurat militer itu bukan kejahatan. Itu adalah hak presiden buat mengatasi krisis negara,” tulis Yoon dalam surat tulisan tangan yang di-post di Facebook-nya, melansir Anadolu.
Yoon, yang sudah berusia 63 tahun, sekarang ditahan di Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) di Gwacheon, Seoul Selatan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Presiden Korea Selatan Akhirnya Ditangkap!
Tim penyidik berhasil meringkus Yoon di percobaan kedua setelah pasukan pengamanan presiden (Paspampres) mengadang upaya pertama di 3 Januari 2025. Tapi, Yoon tetap nggak mau kasih kesaksian di depan penyidik.
Presiden yang ditangguhkan ini dikasih kotak makan siang setelah diinterogasi soal keputusan darurat militer singkatnya pada malam 3 Desember 2024.
Yoon jadi presiden pertama di Korea Selatan yang ditahan dan disangka terlibat dalam pemberontakan dan pengkhianatan. Presiden yang lagi menjabat di Korea Selatan sebenarnya punya kekebalan dari penyelidikan kriminal, kecuali untuk dua alasan tersebut.
Yoon dimakzulkan pada Sabtu (14/1/2025) dan kini lagi disidang di Mahkamah Konstitusi (MK) Korea Selatan, yang punya waktu sampai enam bulan untuk memutuskan apakah dia bakal dipecat atau dikembalikan menjadi presiden.
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Khalied Malvino