Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Trump Terapkan Tarif 10 Persen Impor China, Picu Kekhawatiran Baru

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Trump Terapkan Tarif 10 Persen Impor China, Picu Kekhawatiran Baru
Foto: Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menjawab pertanyaan dari wartawan dalam konferensi pers di Ruang Roosevelt, Gedung Putih, Washington, DC, Selasa (21/1/2025). (Getty Images)

Pantau – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan rencananya untuk memberlakukan tarif 10 persen terhadap impor China mulai 1 Februari 2025.

Baca juga: Resmi Menjabat, Ini 12 Kebijakan Awal yang Diteken Donald Trump

Langkah ini, yang disebut Trump sebagai respons terhadap peran China dalam krisis fentanyl, memicu kekhawatiran analis akan potensi perang dagang yang bisa berdampak luas.

“Kami membahas tarif 10 persen terhadap China karena fakta bahwa mereka mengirim fentanyl ke Meksiko dan Kanada,” ujar Trump saat konferensi pers di Gedung Putih, Selasa (21/1/2025).

Pengumuman ini menyusul keputusan Trump pada Senin (20/1/2025), untuk mengenakan tarif 25 persen pada impor dari Kanada dan Meksiko.

Langkah itu, menurut Trump, merupakan reaksi terhadap aliran fentanyl dan imigran ilegal yang masuk ke AS melalui kedua negara tersebut.

Para analis memperingatkan, kebijakan tarif baru Trump bisa memicu dampak ekonomi serius bagi industri AS, selain meningkatkan risiko perang dagang.

Beberapa sektor yang bergantung pada impor bahan baku dan produk dari China, Kanada, dan Meksiko disinyalir akan terkena imbasnya.

Selama masa jabatan pertamanya, Trump berhasil menegosiasikan perjanjian dagang baru dengan Kanada dan Meksiko, yaitu United States-Mexico-Canada Agreement (USMCA), serta mencapai kesepakatan terbatas dengan China yang menguntungkan petani AS.

Baca juga: Otoritas Palestina Kecam Trump Hapus Sanksi Pemukim Ilegal

Kini, Trump mengisyaratkan rencana untuk meninjau ulang kedua perjanjian tersebut di periode keduanya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China, Mao Ning, memberikan tanggapan keras atas rencana tarif tersebut. Ia menegaskan, China akan melindungi kepentingan nasionalnya.

“Tidak ada pemenang dalam perang dagang atau perang tarif, dan China akan dengan tegas melindungi kepentingan nasionalnya,” ujar Mao seperti dikutip dari The Global Times.

Langkah Trump untuk memberlakukan tarif baru dinilai sebagai bagian dari upayanya untuk menegaskan kembali pengaruh ekonomi Amerika di tengah persaingan global.

Namun, langkah ini juga dianggap sebagai taruhan besar yang dapat memengaruhi hubungan dagang internasional dan stabilitas ekonomi.

Dengan kebijakan ini, Trump berusaha menekan China, Kanada, dan Meksiko, sambil mencoba mengamankan kepentingan dalam negeri.

Apakah kebijakan ini akan memperkuat posisi AS atau justru memicu ketegangan lebih besar? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Sumber: Anadolu

Penulis :
Khalied Malvino