Pantau - Pemerintah Korea Selatan pada Jumat (31/1/2025) mengecam pernyataan terbaru pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, yang menegaskan perlunya memperkuat perisai nuklir selama kunjungannya ke fasilitas pengayaan uranium awal pekan ini, seperti dilaporkan Yonhap News Agency.
Baca juga: Korsel Sebut Kim Jong Un Tengah Mencari Obat Obesitas ke Luar Negeri
Wakil juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Kim In-ae, menegaskan, komunitas internasional tak akan pernah menerima persenjataan nuklir Pyongyang.
"Korea Selatan, Amerika Serikat, dan komunitas internasional memiliki sikap tegas dan sejalan mengenai tujuan denuklirisasi penuh Korea Utara," ujar Kim In-ae dalam konferensi pers.
Ia mendesak Pyongyang untuk segera menghentikan program pengembangan nuklirnya dan menerima tawaran Seoul untuk melakukan pembicaraan terkait denuklirisasi.
Baca juga: Korut Bersumpah Tingkatkan Kemampuan Nuklir demi Tangkal Ancaman
Pada Rabu (29/1/2025), media Korea Utara melaporkan Kim Jong-un menginspeksi fasilitas produksi bahan nuklir dan institut senjata nuklir, menekankan penguatan perisai nuklir adalah "keharusan" untuk menghadapi "negara-negara musuh."
Pemimpin Korea Utara itu juga menyebut 2025 sebagai tahun yang krusial bagi negaranya. September 2024, Korea Utara secara terbuka mengungkap keberadaan fasilitas pengayaan uranium untuk pertama kalinya saat Kim Jong-un mengunjunginya dan menyerukan ekspansi kapabilitas nuklir.
Sumber: Anadolu/Yonhap
- Penulis :
- Khalied Malvino
