
Pantau.com - Kementerian Kesehatan Republik Demokratik Kongo mendeteksi sebanyak 426 kasus demam berdarah sejak merebaknya wabah ebola yang bermula dari provinsi Beni dan menyebar ke provinsi Ituri. Dari 426 kasus demam berdarah, 379 orang di antaranya diidentifikasi terjangkit virus ebola.
Sejauh ini, sebanyak 198 orang tewas akibat terjangkit penyakit tersebut, sedangkan 126 orang lainnya yang terdeteksi virus itu kini dikabarkan telah sembuh. Namun, terdapat lebih dari 47 kematian dari 426 kasus demam berdarah yang bukan berasal dari virus ebola.
Seperti dilansir Anadolu, Sabtu (1/12/2018), saat ini, 28.727 orang telah divaksinasi setelah kampanye anti wabah Ebola ke 10 di Republik Demokratik Kongo diluncurkan pada 8 Agustus.
Baca juga: Wabah Ebola di Kongo Semakin Memburuk
WHO telah meminta negara-negara tetangga DRC, Rwanda, Uganda, dan Burundi untuk memperketat pengawasan di sepanjang perbatasan dengan provinsi Kivu Utara.
Menurut WHO, risiko penyebaran epidemi sangat tinggi karena banyaknya pengungsi internal (IDP) di wilayah tersebut dan perpindahan orang-orang ke Uganda.
Ebola pertama kali muncul di Kongo pada tahun 1976 dan pada bulan Desember 2013 penyakit itu menyebar di Afrika Barat. Sebanyak 11.000 lebih dari sekitar 30.000 orang terinfeksi ebola di Guinea, Liberia dan Sierra Leone meninggal dunia sepanjang tahun 2014-2017. Kivu Utara adalah salah satu provinsi dengan kepadatan penduduk tertinggi, yaitu lebih dari 8 juta penduduk.
- Penulis :
- Noor Pratiwi