HOME  ⁄  Internasional

Ledakan Bom Bunuh Diri di Kabul, Satu Tewas dan Tiga Terluka

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Ledakan Bom Bunuh Diri di Kabul, Satu Tewas dan Tiga Terluka
Foto: Ilustrasi ledakan bom. (Getty Images)

Pantau - Sebuah bom bunuh diri meledak di Kabul, Afganistan, pada Kamis (13/2/2025), menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya di dekat kantor pemerintah.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Afghanistan, Lima Orang Tewas

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Afghanistan melaporkan penyerang juga tewas dalam insiden tersebut setelah ditembak penjaga keamanan yang telah mengidentifikasi aksi bom bunuh diri saat pelaku mendekati target, yakni Kementerian Pembangunan Perkotaan dan Perumahan.

Serangan bom ini merupakan yang kedua dalam pekan ini setelah sebuah bom bunuh diri yang meledak di luar sebuah bank di Afghanistan timur laut pada Selasa (11/2/2025), yang menewaskan lima orang.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut, namun banyak serangan di Afghanistan yang belakangan ini diklaim oleh cabang lokal ISIS.

Taliban, yang mengambil alih Afghanistan pada 2021, berjanji untuk mengembalikan keamanan di negara yang dilanda perang tersebut, namun serangan-serangan teror tetap terus terjadi.

Baca juga: Pangkalan Militer Puntland di Somalia Diserang Bom Bunuh Diri

Kabul, yang merupakan ibu kota negara, menjadi pusat dari banyaknya serangan, khususnya di sekitar kantor pemerintahan dan kedutaan asing, seperti Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) yang telah kosong sejak penarikan pasukan asing pada 2021.

Meski Taliban mengklaim telah mengembalikan stabilitas, serangan teror yang dilakukan oleh kelompok-kelompok seperti ISIS terus meningkat. Para militan dari cabang ISIS di Afghanistan masih aktif melancarkan perlawanan terhadap pemerintahan Taliban sejak mereka kembali berkuasa.

Dengan meningkatnya ketegangan dan kekerasan di negara ini, masyarakat Afghanistan terus dihantui oleh ancaman serangan bom yang dapat terjadi kapan saja, membuat situasi keamanan semakin tidak menentu.

Sumber: REUTERS

Penulis :
Khalied Malvino

Terpopuler