
Pantau - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Marco Rubio menegaskan perlunya diplomasi berani untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina dalam percakapan telepon dengan Menlu Ukraina, Andrii Sybiha, pada Kamis (13/2/2025).
Baca juga: Zelensky Isyaratkan Perundingan, Rusia Sebut Tawaran Tidak Masuk Akal
"Rubio dan Sybiha membahas perlunya diplomasi berani untuk mengakhiri perang melalui negosiasi yang mengarah pada perdamaian berkelanjutan," ungkap kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu) AS dalam pernyataan resminya.
Rubio juga menegaskan kembali komitmen Washington terhadap kemerdekaan Ukraina.
Percakapan ini terjadi sehari setelah Presiden AS Donald Trump berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melalui telepon.
Baca juga: 8 Anak Ukraina yang Diculik di Crimea Berhasil Dipulangkan
Ini menjadi langkah awal Trump dalam upaya diplomasi untuk perang yang ia janjikan akan segera diakhiri.
Pada Rabu (12/2/2025), Trump menyatakan Ukraina tidak praktis untuk bergabung dengan NATO dan kecil kemungkinan negara itu bisa merebut kembali seluruh wilayahnya dari Rusia.
Rusia melancarkan invasi penuh ke Ukraina pada Februari 2022 setelah mencaplok Krimea pada 2014. Hingga kini, konflik masih berlangsung tanpa tanda-tanda penyelesaian cepat.
Sumber: REUTERS
- Penulis :
- Khalied Malvino