Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Trump Isyaratkan Pertemuan dengan Putin, Perdamaian Ukraina di Ujung Tanduk?

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Trump Isyaratkan Pertemuan dengan Putin, Perdamaian Ukraina di Ujung Tanduk?
Foto: Donald Trump dan Vladimir Putin (getty images)

Pantau - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan kemungkinan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam waktu dekat. Namun, belum ada jadwal pasti terkait pertemuan tersebut.

"Belum ada waktu yang ditentukan, tapi hal itu bisa terjadi dalam waktu dekat," ujar Trump kepada wartawan, dikutip dari AFP, Senin (17/2/2025).

Pernyataan ini muncul di tengah upaya diplomasi tinggi yang dipimpin Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, yang akan bertolak ke Riyadh, Arab Saudi, untuk membahas kemungkinan penyelesaian konflik Ukraina dengan pejabat Rusia.

Trump Klaim Putin Ingin Akhiri Perang

Trump menyebut timnya telah melakukan diskusi panjang dengan pejabat Rusia, termasuk utusan Timur Tengah AS Steve Witkoff yang dikabarkan bertemu dengan Putin selama tiga jam baru-baru ini.

Baca Juga:
Serangan 147 Drone Rusia Rusak Fasilitas di Ukraina
 

"Saya pikir dia (Putin) ingin berhenti berperang," klaim Trump.

Saat ditanya apakah Putin masih berambisi merebut seluruh wilayah Ukraina, Trump menjawab, "Itu adalah pertanyaan saya kepadanya."

Trump menambahkan bahwa jika perang terus berlanjut, hal tersebut akan menjadi "masalah besar" baginya. Ia juga menegaskan bahwa baik Putin maupun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ingin mengakhiri konflik secepatnya.

Ukraina Tak Diundang ke Perundingan AS-Rusia

Di sisi lain, Kyiv menyatakan tidak menerima undangan untuk menghadiri perundingan antara AS dan Rusia mengenai perang Ukraina.

Menurut sumber dari pemerintahan Ukraina yang dikutip BBC, AS menggelar pembicaraan di Arab Saudi tanpa melibatkan perwakilan Ukraina. Presiden Zelensky sebelumnya menegaskan bahwa "tidak ada keputusan mengenai Ukraina tanpa Ukraina."

Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan pemimpin Eropa, yang justru mengadakan pertemuan darurat di Paris untuk merespons perkembangan diplomatik terbaru ini.

Arah Baru Diplomasi AS?

Pertemuan di Arab Saudi menandai perubahan signifikan dalam pendekatan Washington terhadap konflik Ukraina. Dengan semakin intensifnya upaya negosiasi langsung antara AS dan Rusia, muncul spekulasi bahwa strategi baru AS dapat mengarah pada gencatan senjata—meski tanpa persetujuan langsung dari Kyiv.

Sementara itu, Zelensky tetap waspada terhadap langkah-langkah ini. Dalam wawancara dengan NBC News, ia menyebut Putin sebagai "pembohong berantai" yang sulit dipercaya dalam perundingan.

Ke depan, dinamika hubungan AS, Rusia, dan Ukraina akan terus menjadi sorotan dunia, terutama terkait potensi gencatan senjata atau bahkan perubahan lanskap geopolitik global.

Penulis :
Ahmad Ryansyah