
Pantau - Jumlah korban tewas akibat badai musim dingin yang melanda wilayah tengah dan timur Amerika Serikat (AS) meningkat menjadi 14 orang.
Baca juga:
60 Juta Warga AS Terancam Badai Salju!
Badai ini membawa banjir, angin kencang, dan suhu ekstrem yang membekukan sebagian besar wilayah.
Dinas Cuaca Nasional AS (NWS) memperingatkan sistem badai ini membawa udara Arktik yang dapat menyebabkan "rekor dingin", dengan suhu terasa serendah minus 51 derajat Celsius di Montana dan North Dakota.
"Saya punya kabar buruk. Korban tewas di Kentucky kini bertambah menjadi 12 orang," ujar Gubernur Kentucky, Andy Beshear, dalam unggahan di media sosial, Senin (17/2/2025).
"Angka ini naik dari delapan korban sehari sebelumnya," imbuhnya.
Sementara itu, Gubernur West Virginia, Patrick Morrisey, mengonfirmasi satu korban tewas di wilayahnya akibat cuaca ekstrem.
"Kami mencatat satu korban jiwa saat ini," bebernya dalam konferensi pers, seraya memperingatkan adanya potensi banjir lanjutan dan beberapa orang yang masih hilang.
Di Atlanta, Georgia, seorang pria tewas setelah pohon besar tumbang menimpa rumahnya pada Minggu (16/2/2025) dini hari.
Baca juga:
8 Destinasi Liburan Musim Dingin di Amerika Serikat
"Pohon itu sangat besar dan menimbulkan kerusakan parah," kata petugas pemadam kebakaran Scott Powell kepada media lokal.
Mayoritas korban di Kentucky tewas akibat terjebak dalam kendaraan yang tersapu banjir bandang. Di antara korban ada seorang ibu dan anaknya.
Gubernur Beshear meminta warganya agar jangan bepergian lantaran kondisi jalan berbahaya. Pemerintah negara bagian dan federal telah menetapkan status darurat di wilayah terdampak.
Dalam waktu 24 jam, tim penyelamat berhasil mengevakuasi lebih dari 1.000 orang dari area yang terkena dampak parah. Menurut NWS, badai musim dingin ini akan terus menyebar ke wilayah selatan dan timur, termasuk pesisir timur dan pantai Teluk.
"Massa udara Arktik yang sangat dingin akan terus mempengaruhi bagian utara-tengah AS dan meluas lebih jauh ke selatan serta timur dalam beberapa hari mendatang," tulis NWS dalam peringatan resminya, Senin (17/2/2025).
Listrik di ribuan rumah telah dipulihkan, tetapi lebih dari 50.000 pelanggan masih mengalami pemadaman listrik di West Virginia, Pennsylvania, dan Maryland, menurut situs pemantauan poweroutage.us.
Pihak berwenang terus memantau perkembangan cuaca dan memperingatkan warga untuk tetap waspada menghadapi potensi bencana lebih lanjut. REUTERS
- Penulis :
- Khalied Malvino