Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

China Hadapi Tantangan Demografi: Strategi Tingkatkan Kelahiran dan Perawatan Lansia

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

China Hadapi Tantangan Demografi: Strategi Tingkatkan Kelahiran dan Perawatan Lansia
Foto: Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Qiang berbincang saat Sidang Kongres Rakyat Nasional China (NPC) di Balai Agung Rakyat, Beijing, Rabu (5/3/2025) (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Pantau - Pemerintah China tengah menghadapi tantangan demografi yang signifikan, dengan populasi yang terus menyusut dan jumlah penduduk lanjut usia yang meningkat pesat. Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah berencana menerapkan berbagai kebijakan guna mendorong angka kelahiran serta memperbaiki layanan bagi lansia.

Dalam pembukaan Sidang Kongres Rakyat Nasional China (NPC) di Balai Agung Rakyat, Rabu (5/3), Perdana Menteri Li Qiang mengungkapkan langkah-langkah strategis untuk menangani krisis demografi tersebut.

“Kami akan merancang kebijakan yang mendukung peningkatan angka kelahiran, termasuk penyediaan subsidi penitipan anak dan pengembangan layanan penitipan anak terpadu,” ujar Li Qiang.

Populasi China mengalami penurunan selama tiga tahun berturut-turut hingga 2024, meskipun angka kelahiran meningkat sedikit dengan 9,54 juta bayi lahir, atau naik 520.000 dari tahun sebelumnya. Namun, jumlah total penduduk tetap menurun lebih dari 1,39 juta menjadi 1,408 miliar jiwa, menimbulkan kekhawatiran terhadap keberlanjutan ekonomi China dalam jangka panjang.

Baca Juga:
Thailand Deportasi 40 Warga China, Dituding Langgar Hak Asasi Manusia
 

Penurunan angka kelahiran ini dipengaruhi oleh dampak kebijakan satu anak yang diberlakukan selama beberapa dekade, meningkatnya biaya hidup dan pengasuhan anak, serta perubahan sosial yang menyebabkan banyak pasangan menunda atau bahkan enggan memiliki anak.

Selain berupaya meningkatkan angka kelahiran, China juga menghadapi tantangan dalam perawatan penduduk lanjut usia yang terus bertambah. Hingga akhir 2024, jumlah peserta asuransi hari tua dasar telah mencapai 1,07 miliar orang, termasuk 530 juta peserta dalam skema asuransi untuk karyawan perkotaan.

Pemerintah berencana meningkatkan besaran pensiun sebesar 3 persen bagi pensiunan serta menaikkan manfaat asuransi hari tua minimum bagi penduduk pedesaan dan perkotaan yang tidak bekerja. Selain itu, langkah strategis juga mencakup pengembangan ekonomi lansia atau "silver economy", termasuk perawatan berbasis rumah dan masyarakat bagi lansia yang mengalami kesulitan fisik serta penyediaan layanan katering dan alat rehabilitasi bagi mereka.

Untuk memperluas cakupan layanan perawatan lansia di daerah pedesaan, pemerintah juga merancang skema asuransi untuk perawatan jangka panjang. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan lansia, tunjangan dasar minimum bagi mereka yang tidak bekerja akan dinaikkan sebesar 20 yuan (sekitar Rp44.936), sementara pensiun dasar bagi para pensiunan juga akan ditingkatkan secara bertahap.

Saat ini, populasi warga usia 60 tahun ke atas di China mencapai 310,31 juta orang, atau sekitar 22 persen dari total populasi. Dengan angka ini, pemerintah China dihadapkan pada tantangan besar untuk menciptakan kebijakan yang mampu menyeimbangkan dinamika kependudukan serta mempertahankan pertumbuhan ekonomi di tengah perubahan struktur demografi yang cepat.

Penulis :
Ahmad Ryansyah
Editor :
Ahmad Ryansyah