Pantau.com - Sejumlah pemukim Yahudi memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsha di Jerusalem Timur pada Senin (10 Desember 2018).
"Sebanyak 127 pemukim Yahudi memaksa masuk ke kompleks tempat suci umat Muslim itu," kata Juru Bicara Jerusalem Islamic Waqf Firas Ad-Dibs, organisasi yang dikelola oleh Jordania, dan bertanggung jawab untuk mengawasi tempat suci Islam di kota tersebut, di dalam satu pernyataan.
Baca juga: Resolusi AS 'Karam' di Sidang Umum PBB, Palestina Pantas Bersorak
Menurut Jerusalem Islamic Waqf, serbuan para pemukim Yahudi itu, yang dimulai pada 2003, ke dalam tempat suci tersebut telah memperlihatkan peningkatan tajam tahun ini, demikian laporan Kantor Berita Anadolu.
Untuk umat Muslim, Al-Aqsha merupakan tempat suci ketiga. Sementara itu orang Yahudi merujuk tempat tersebut sebagai "Bukit Knisah", dan mengklaim itu merupakan lokasi dua kuil Yahudi pada masa lalu.
Baca juga: Palestina Kecam Mahkamah Pidana Internasional karena 'Lelet' Periksa Israel
Israel menduduki Jerusalem Timur, tempat Masjid Al-Aqsha berada, selama Perang Timur Tengah 1967. Israel mencaplok seluruh kota tersebut pada 1980, dan mengklaimnya sebagai ibu kota negara Yahudi, dalam tindakan yang tak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Jerusalem tetap menjadi inti konflik beberapa dasawarsa di Timur Tengah. Rakyat Palestina berharap Jerusalem Timur pada suatu hari menjadi ibu kota Negara Palestina.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
