
Pantau - Sebuah video viral di TikTok yang telah ditonton lebih dari 10 juta kali mengklaim bahwa hampir semua tas branded atau tas mewah dibuat di China.
Dalam video tersebut, pengguna media sosial menyatakan bahwa "Mereka mengambil tas yang hampir jadi dari pabrik-pabrik di China dan hanya melakukan pengemasan ulang dan pemasangan logo. Kira-kira seperti itu", serta menyebut bahwa 80% tas mewah diproduksi di China.
Namun, klaim tersebut tidak sepenuhnya benar dan bertentangan dengan berbagai fakta produksi serta regulasi internasional terkait pelabelan produk.
Pusat Produksi Resmi Merek Mewah dan Regulasi Ketat
Dikutip dari Newsweek, banyak merek tas mewah ternama memiliki fasilitas produksi resmi di negara asalnya dan menjalankan proses manufaktur secara ketat.
Tas Hermès, misalnya, seluruhnya dibuat di Prancis, di lokasi seperti Pantin (dekat Paris), Ardennes, Lyon, dan Normandy.
Dibutuhkan antara 1 hingga 40 jam untuk memproduksi satu tas Hermès, khususnya model populer seperti Birkin, Kelly, dan Constance.
Perajin Hermès bahkan harus melalui pelatihan selama lima tahun sebelum diizinkan membuat tas-tas tersebut, dengan penggunaan penyamakan kulit internal untuk menjamin kualitas.
Setiap tas Hermès disertai kode perajin sebagai tanda keaslian, yang biasanya terletak di bagian dalam atau di bawah penutup tas.
Merek lain seperti Prada dan Miu Miu diproduksi di Kompleks Valvigna, Tuscany, Italia oleh Prada Group.
Saint Laurent memproduksi tas kulitnya di Prancis dan Italia, terutama di distrik Tuscany, yang juga menjadi pusat produksi bagi merek lain seperti Gucci dan Dior.
Selain proses produksi yang terpusat di negara asal, pelabelan "made in" juga diatur secara ketat di berbagai negara.
Di Amerika Serikat, label “made in USA” hanya boleh digunakan jika seluruh komponen penting, tenaga kerja, dan proses utama berasal dari AS, sesuai standar Komisi Perdagangan Federal (FTC).
Di Uni Eropa, regulasi UE 952/2013 mewajibkan transformasi substansial terakhir terjadi di negara yang tercantum pada label.
Misalnya, label “made in Italy” hanya boleh digunakan jika proses akhir pembuatan terjadi di Italia.
Banyak merek mewah Prancis juga mengikuti standar tambahan seperti Origine France Garantie (OFG), yang mengharuskan karakteristik utama dibuat di Prancis serta minimal 50% harga pokok berasal dari aktivitas produksi di Prancis.
Dengan demikian, klaim viral bahwa hampir semua tas branded dibuat di China tidak sesuai dengan fakta di lapangan dan regulasi internasional.
- Penulis :
- Pantau Community