Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

KemenP2MI dan KBRI Athena Bahas Skema Penempatan dan Peluang Kerja Musiman

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

KemenP2MI dan KBRI Athena Bahas Skema Penempatan dan Peluang Kerja Musiman
Foto: Indonesia Jajaki Penempatan Pekerja Migran ke Yunani di Sektor Strategis(Sumber: ANTARA/HO-KP2MI)

Pantau - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) tengah menjajaki peluang penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) ke Yunani dengan menggandeng KBRI Athena dalam diskusi daring yang digelar Selasa, 6 Mei 2025.

Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, menyatakan, "Kita ingin membuka pasar-pasar penempatan pekerja migran baru di Eropa, termasuk Yunani."

Diskusi ini dilakukan bersama Duta Besar RI untuk Yunani, Bebeb Abdul Kurnia Nugraha Djundjunan, guna memetakan sektor-sektor strategis yang membutuhkan tenaga kerja Indonesia.

Yunani saat ini membutuhkan sekitar 250 ribu pekerja, terutama di sektor kesehatan, perhotelan (hospitality), pertanian, dan perkebunan musiman.

Fokus pada Sektor Pertanian, Perhotelan, dan Penempatan Legal

Christina berharap diskusi ini bisa memberikan masukan konkret terkait peluang penempatan PMI, termasuk skema kerja sama yang dapat diterapkan.

"Harapannya kementerian mendapat banyak insight dari Pak Dubes soal peluang penempatan pekerja migran," ujarnya.

KemenP2MI menawarkan beberapa skema penempatan seperti G to G (pemerintah ke pemerintah), G to P (pemerintah dan privat), serta kerja sama antaragensi.

Pemerintah juga menggandeng sekolah vokasi lintas kementerian guna menyediakan PMI yang terlatih sesuai kebutuhan pengguna di Yunani.

Langkah lanjutan berupa pengkerucutan sektor prioritas dan penyesuaian kompetensi PMI akan dilakukan bersama KBRI Athena.

Selain itu, pemetaan peluang kerja juga dilakukan dengan agensi-agensi besar di Yunani agar dapat dihubungkan dengan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI).

Dubes Bebeb Djundjunan menyebut adanya peluang penempatan bagi pekerja semi-skilled dan musiman, terutama di sektor pertanian dan perkebunan, di mana pekerja biasanya dikontrak selama sembilan bulan sebagai pemetik buah.

Saat ini, mayoritas PMI di Yunani bekerja sebagai asisten rumah tangga dan penjaga orang tua, namun sebagian besar masih berstatus ilegal.

Ia juga menambahkan bahwa sektor perhotelan dan perkapalan (terutama sebagai anak buah kapal/ABK) masih sangat terbuka untuk PMI.

Persepsi terhadap pekerja migran asal Indonesia di Yunani tergolong positif, terutama di bidang hospitality dan pelayanan.

Penulis :
Balian Godfrey