Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Hamas Siap Bebaskan Semua Sandera Demi Akhiri Perang Gaza, Serukan Trump Tekan Israel

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Hamas Siap Bebaskan Semua Sandera Demi Akhiri Perang Gaza, Serukan Trump Tekan Israel
Foto: Hamas nyatakan siap bebaskan semua sandera jika perang Gaza diakhiri, minta jaminan damai dan penarikan pasukan Israel.(Sumber: ANTARA/Anadolu/py)

Pantau - Pemimpin senior Hamas, Basem Naim, menyatakan bahwa Hamas siap menyerahkan seluruh tahanan yang mereka pegang jika langkah tersebut dapat mengakhiri perang yang berkecamuk di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.

Pernyataan ini disampaikan dalam upaya terbaru Hamas untuk membuka jalur perdamaian, dengan menyoroti pentingnya jaminan penghentian perang dan pemenuhan hak-hak dasar warga Gaza.

Naim juga menyebut bahwa Presiden AS Donald Trump memiliki kapasitas dan kemauan untuk menekan Israel agar menghentikan agresi, dan Hamas siap bekerja sama dengannya demi menciptakan perdamaian yang adil.

Seruan Damai Disertai Tuntutan Kemanusiaan dan Rekonstruksi

Hamas telah menyampaikan kepada mediator regional dan pemerintah AS bahwa mereka bersedia membebaskan semua sandera secara langsung, asalkan terdapat jaminan bahwa perang benar-benar akan dihentikan.

Hamas mengajukan sejumlah tuntutan utama: penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, masuknya bantuan kemanusiaan secara bebas, dan pelaksanaan rekonstruksi wilayah tanpa adanya pengusiran paksa warga.

Naim menegaskan bahwa rakyat Palestina berhak hidup damai dan bermartabat seperti masyarakat lain di dunia, namun selama masih berada dalam kondisi pendudukan, mereka tetap memiliki hak untuk melakukan perlawanan.

Hamas juga dikabarkan menerima proposal damai dari Mesir, yang mencakup pembentukan badan Palestina independen yang netral secara politik untuk mengelola Jalur Gaza.

AS Minta Hamas Letakkan Senjata, ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, James Hewitt, merespons pernyataan tersebut dengan menyebut Hamas belum menunjukkan komitmen serius terhadap perdamaian.

Ia menambahkan bahwa Presiden Trump mendesak Hamas agar segera meletakkan senjata mereka.

Sejak 7 Oktober 2023, serangan Israel ke Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 53.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Mahkamah Pidana Internasional telah mengeluarkan surat penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional atas agresinya terhadap Gaza.

Penulis :
Balian Godfrey
Editor :
Balian Godfrey