Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

SK Earthon Kuasai Dua Blok Migas Strategis di Indonesia, Didampingi Pertamina, Petronas, dan Inpex

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

SK Earthon Kuasai Dua Blok Migas Strategis di Indonesia, Didampingi Pertamina, Petronas, dan Inpex
Foto: Korea Selatan menangkan proyek migas besar di Indonesia, potensi miliaran barel minyak ditemukan(Sumber: ANTARA FOTO/Moch Asim/hp/aa.)

Pantau - SK earthon Co., unit eksplorasi energi dari SK Group Korea Selatan, mengumumkan bahwa mereka telah memenangkan hak eksplorasi untuk dua blok minyak dan gas lepas pantai di Indonesia melalui kontrak bagi hasil (production sharing contract).

Perusahaan tersebut menandatangani kontrak untuk Blok Serpang yang terletak dekat Pulau Jawa dan Blok Binaiya yang berada di sekitar Kepulauan Maluku.

Penandatanganan kontrak dilakukan dalam sebuah upacara resmi yang dihadiri langsung oleh Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia.

Dalam skema PSC, kontraktor seperti SK earthon menanggung seluruh biaya dan risiko eksplorasi maupun pengembangan, serta membagi hasil produksinya dengan Pemerintah Indonesia.

Potensi Besar di Serpang dan Binaiya, Kerja Sama Multinasional Libatkan Pertamina dan Petronas

Kedua blok eksplorasi tersebut masing-masing memiliki luas sekitar 8.500 kilometer persegi, atau setara dengan 14 kali luas Kota Seoul.

Blok Serpang dinilai sebagai salah satu wilayah paling potensial untuk minyak bumi di Indonesia, dikelilingi oleh area yang telah berproduksi aktif.

Potensi sumber daya minyak yang belum ditemukan di Blok Serpang diperkirakan mencapai 1,2 miliar barel.

Dalam struktur kepemilikan blok ini, SK earthon memegang 14 persen saham, Petronas dari Malaysia memegang 51 persen, dan Inpex dari Jepang memegang 35 persen.

Sementara itu, Blok Binaiya yang terletak di wilayah timur Indonesia diperkirakan mengandung hingga 6,7 miliar barel minyak dan 15 triliun kaki kubik gas alam yang belum ditemukan.

Di Blok Binaiya, SK earthon memegang 22 persen saham, PT Pertamina sebagai BUMN Indonesia menguasai 56 persen, dan sisanya 22 persen dipegang oleh Petronas.

SK earthon menyatakan bahwa dalam tiga tahun ke depan mereka akan melakukan analisis geologi serta survei seismik di kedua lokasi untuk mengidentifikasi prospek pengeboran dan eksplorasi lebih lanjut.

Penulis :
Balian Godfrey