Pantau - Negara-negara anggota ASEAN berkumpul di Manila, Filipina, untuk membahas isu keamanan laut yang semakin kompleks. Indonesia hadir melalui Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) sebagai bentuk komitmen memperkuat stabilitas kawasan maritim.
Bakamla RI mengutus Sekretaris Utama Laksda TNI Dr. Samuel Kowaas untuk mengikuti forum Dialogue on ASEAN Maritime Security bersama perwakilan negara lain. Forum ini menjadi ajang strategis untuk menyatukan pandangan dan langkah konkret menjaga perairan Asia Tenggara.
Penyelenggara memulai acara dengan sambutan dari Dr. Jeffrey Ordaniel selaku Presiden West Philippine Sea. Selanjutnya, Komandan Penjaga Pantai Filipina, Admiral Ronnie Gil Gavan, menyampaikan pidato pembuka yang kemudian dilanjutkan oleh Penasihat Keamanan Nasional Filipina, Eduardo Año.
Setelah sesi pembukaan, forum langsung menggelar diskusi utama berjudul “Transparency at Sea: A Fireside Discussion”. Dr. Prashanth Parameswaran memimpin jalannya diskusi yang menghadirkan panelis dari Indonesia, Filipina, dan Malaysia.
Diskusi mengalir dinamis membahas pentingnya transparansi dalam tata kelola laut kawasan. Para panelis mengajak seluruh negara anggota meningkatkan kerja sama nyata, mulai dari pertukaran data hingga patroli maritim bersama.
Diskusi juga menyoroti peran ASEAN sebagai fondasi arsitektur keamanan laut yang terbuka, inklusif, dan berlandaskan hukum internasional. Semua pihak mendorong agar ASEAN tidak hanya menjadi forum dialog, tetapi juga pelaku aktif menjaga kedaulatan kawasan.
Bakamla RI mengambil sikap aktif dalam forum ini dengan mendorong kolaborasi antarnegara sebagai solusi menghadapi berbagai tantangan keamanan laut, seperti pencurian ikan, penyelundupan, dan pelanggaran wilayah.
Lewat forum ini, negara-negara ASEAN memperlihatkan keseriusan mereka dalam menciptakan stabilitas dan keamanan laut bersama. Kolaborasi regional menjadi kunci utama dalam menjaga laut sebagai ruang bersama yang aman dan berkeadilan.
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Tria Dianti
