
Pantau - Badan Keamanan Laut (Bakamla) meminta tambahan anggaran sebesar Rp5,6 triliun untuk membangun 35 pos pantau atau National Maritime Surveillance System (NMSS) di sejumlah wilayah perairan Indonesia.
Usulan Anggaran dan Alasan Pembangunan
Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Irvansyah menyampaikan, "Penambahannya (anggaran) itu sekitar Rp5,6 triliun kita minta tambah," usai rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR di Jakarta Pusat.
Ia menjelaskan pembangunan NMSS diperlukan agar Bakamla dapat lebih mudah mendeteksi pergerakan kapal, terutama di jalur laut perbatasan Indonesia dengan negara lain.
Menurut Irvansyah, setiap pos NMSS akan dilengkapi dengan perlengkapan patroli, mulai dari kapal hingga pesawat nirawak atau drone.
"Satu pos akan dilengkapi dengan radar, kamera, dan sarana patroli yang kecil, drone dan kapal-kapal kecil untuk patroli," tegasnya.
Integrasi dan Target Jangka Panjang
Selain perlengkapan patroli, setiap pos juga akan dilengkapi dengan alat untuk mengintegrasikan sistem pengawasan Bakamla dengan instansi keamanan laut lainnya.
Irvansyah berharap anggaran yang diajukan dapat disetujui agar pembangunan 35 NMSS berjalan lancar.
"Kita berharap pembangunan bisa berjalan dengan lancar agar kita bisa mencapai target pembangunan NMSS di 70 titik," ia menambahkan.
- Penulis :
- Arian Mesa