Pantau - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menegaskan bahwa penyelesaian krisis Myanmar harus dilakukan secara damai melalui jalur dialog dan solidaritas kawasan. Pernyataan ini ia sampaikan dalam pertemuan Extended Informal Consultation on the Implementation of the Five-Point Consensus, yang merupakan bagian dari rangkaian KTT ke-46 ASEAN di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia, pada Sabtu, 25 Mei 2025.
Sugiono menekankan bahwa stabilitas kawasan hanya akan terwujud jika ASEAN bertindak dalam semangat persatuan dan konsensus.
Indonesia Dukung Inisiatif Malaysia, Fokus pada Dialog dan Bantuan Kemanusiaan
Dalam forum tersebut, Menlu Sugiono menyoroti pentingnya implementasi penuh terhadap Five-Point Consensus (5PC) ASEAN yang telah disepakati bersama. Fokus dari 5PC tersebut meliputi:
- Penghentian kekerasan
- Perluasan bantuan kemanusiaan
- Dialog inklusif dengan seluruh pemangku kepentingan di Myanmar
Ia menyampaikan dukungan penuh terhadap berbagai inisiatif Malaysia sebagai Ketua ASEAN tahun 2025 dan menegaskan kesiapan Indonesia untuk berkontribusi aktif dalam pemulihan demokrasi serta stabilitas Myanmar.
Menurut Sugiono, kekuatan ASEAN terletak pada kemampuannya untuk berbicara dengan satu suara dan bertindak dengan satu tujuan.
Pertemuan Extended Informal Consultation ini merupakan forum informal yang mempertemukan para Menteri Luar Negeri ASEAN dan Utusan Khusus untuk Myanmar guna membahas perkembangan terbaru dan mendorong implementasi 5PC secara lebih efektif.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Balian Godfrey
